Pengamat Bicara Beda PSI dan PDIP yang Baru Saja Gelar Kongres Partai
PSI memilih ketua umum secara terbuka dengan sistem one man one vote, sementara PDIP tetap menggunakan mekanisme aklamasi
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Eko Sutriyanto
Karena itu, PSI disarankan tetap konsisten menjadi partai yang inklusif dan responsif terhadap persoalan sosial.
"Kalau masih konsisten sebagai partai terbuka dan nampaknya sasarannya generasi muda, ya PSI harus terbuka. Tidak kemudian dia menjadi partai tertutup dan tidak akomodatif dengan beberapa persoalan-persoalan sosial," kata dia.
Soal keputusan Megawati tetap merangkap posisi ketua umum di tengah banyaknya tokoh potensial di tubuh PDIP, Herning kembali menekankan pengaruh kultur patronal dalam partai tersebut.
"PDIP masih membutuhkan Ibu Mega karena kharismanya. Dan kita bisa melihat bagaimana perjalanan-perjalanan partai politik PDIP ini dalam masa-masa yang lalu dan masa yang sekarang. Jadi karena PDIP itu masih menganut pimpinan yang menjadi panutan, maka Ibu Mega ya tetap dibutuhkan karena karismatiknya itu," jelasnya.
Termasuk posisi Sekjen partai, menurutnya, belum ada regenerasi signifikan meskipun ada potensi.
"Yang pasti ada positif dan negatifnya. Kalau selalu beliau, tidak ada regenerasi, ya pasti ada positif negatifnya," tandasnya.
Analis Politik Arif Nurul Imam Ungkap Faktor Peluang Hasto Paling Besar Kembali Jabat Sekjen PDIP |
![]() |
---|
Guntur Romli Sebut Ada Dorongan Kader PDI Perjuangan agar Hasto Kembali Menjabat Sekjen |
![]() |
---|
Hasto Bebas, Jubir KPK: Proses Hukum Telah Dilakukan Sebaik-baiknya dan Sehormat-hormatnya |
![]() |
---|
Reaksi Internal Kader PDIP Terhadap Rangkap Jabatan Megawati Soekarnoputri |
![]() |
---|
Mencermati Rangkap Jabatan Megawati di Kepengurusan PDIP, Sampai Kapan Isi Posisi Sekjen? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.