Selasa, 23 September 2025

Demo di DPR RI, Buruh Desak Segera Sahkan RUU Ketenagakerjaan dalam Waktu 3 Bulan

Ribuan buruh dari KSPSI dan KSPI menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025). 

Tribunnews.com/Alfarizy
DEMO BURUH - Buruh menggelar aksi unjuj rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025). Buruh membawa sejumlah tuntutan yang utamanya untuk pengesahan RUU Ketenagakerjaan. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan buruh dari KSPSI dan KSPI menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025). 

Presiden KSPSI Andi Gani menegaskan satu diantara tuntutan utama buruh adalah mendesak DPR segera mengesahkan RUU Ketenagakerjaan.

"Kami meminta DPR RI segera mengesahkan RUU ketenagakerjaan. Kami berikan waktu tiga bulan. Harus segera berdiskusi, terbuka. Karena buruh sudah menang di MK. Jangan lagi DPR RI mempermainkan nasib buruh," ujar Andi Gani.

Buruh berharap Ketua DPR Puan Maharani langsung menerima perwakilan mereka untuk berdialog. 

"Ya, sekarang sudah ditunggu oleh Bu Puan, diterima oleh Bu Puan dan para pimpinan DPR dan ada dari Komisi IX DPR RI,” katanya.

Selain itu, Andi Gani menyebut buruh juga akan menggelar apel besar kebangsaan dalam dua pekan mendatang. 

Aksi itu dipusatkan di Bekasi dengan melibatkan ribuan buruh dari 26 federasi.

"Dalam waktu dua minggu ke depan, kami akan melakukan apel besar kebangsaan di Jabo BK Bekasi, melibatkan 100 ribu buruh. Ini apel siaga satu. Kami tegaskan, karena kami mendengar sesuatu yang tidak baik untuk demokrasi negeri ini. Satu tuntutan kami, jaga supermasi sipil, jaga NKRI, dan jaga demokrasi,” ungkapnya.

Adapun jumlah massa buruh yang turun hari ini diklaim lebih dari seribu orang.

Sebagian datang dari Bogor dan sekitarnya, meski ada rombongan yang tertahan di perjalanan.

"Jumlah kelompok buruh itu ada dua, dari KSPI dan KSPSI. Perkiraan kami sekitar 7 ribuan. Kemungkinan bisa sampai sini jam 1 siang. Tapi kami membatasi, sekali lagi, aksi ini sampai 13.30 WIB, buruh akan membubarkan diri," ucapnya.

Andi Gani menegaskan aksi ini digelar damai sebagai bentuk penyampaian aspirasi. 

"Buruh tidak pernah melakukan perusakan apapun, walaupun dalam jumlah besar. Demokrasi hal yang biasa, menyampaikan aspirasi hal yang biasa, tetapi dengan damai," ujarnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan