Jumat, 8 Agustus 2025

Lemkapi Pastikan Anak Korban Kekerasan di Jaksel Kian Membaik Setelah 2 Bulan Dirawat di RS Polri

Sudah dua bulan lebih, MK menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati sejak ditemukan dalam kondisi memprihatinkan pada Rabu (11/6/2025).

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Willem Jonata
IST
BOCAH TELANTAR - Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan (kiri) didampingi Karumkit Polri Brigjen Prima Heru Yulihatono saat melihat langsung kondisi bocah telantar berinisial MK di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (7/8/2025). Edi memastikan kondisi MK kian membaik setelah dirawat 2 bulan di RS Polri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan melihat langsung kondisi MK (7), bocah perempuan yang ditemukan terlantar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lemkapi adalah lembaga yang melakukan kajian, riset kepolisian, dan menyoroti kinerja Polri yang didirikan mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Dr Edi Hasibuan.

Menurut Edi Hasibuan, MK saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sudah dua bulan lebih, MK menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati sejak ditemukan dalam kondisi memprihatinkan pada Rabu (11/6/2025).

Menurut Edi Hasibuan, MK kini kondisinya semakin membaik.

Baca juga: Bocah Perempuan 7 Tahun Asal Surabaya Ditemukan Telantar di Jakarta, Penuh Lebam dan Luka-luka

Ketua Prodi Magister Hukum Universitas Bhayangkara ini memastikan kondisi MK secara langsung dengan menemuinya bersama tim di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Ia menyampaikan terima kasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Prima Heru Yulihatono atas pelayanan yang diberikan kepada bocah perempuan yang diduga menjadi korban penelantaran dan penyiksaan ayahnya.

"Atas nama masyarakat, kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Kapolri dan Karumkit Polri yang sudah mengurus dan menolong MK dengan baik," kata Edi Hasibuan di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Edi Hasibuan menjelaskan kondisi kesehatan MK semakin membaik setelah tim dokter berulang kali melakukan operasi dengan biaya lebih dari Rp 400 juta.

Selama dua bulan terakhir pihaknya melihat bagaimana sibuknya RS Polri melayani dan menolong masyarakat yang membutuhkan bantuan pengobatan.

Selain merawat ribuan masyarakat yang sakit, RS kepolisian tersebut pun menyelesaikan tugas membantu korban kebakaran Tebet, Jakarta Selatan dan menolong anggota Polri Brigadir Mardison yang  menderita luka parah karena jadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Kita melihat pelayanan RS Polri cukup baik karena memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan anggota Polri yang membutuhkan  pertolongan," ucap Edi Hasibuan.

Kedatangan Edi Hasibuan ke RS Polri sekaligus menyerahkan Penghargaan Presisi Award kepada Karumkit RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Prima Heru Yulihatono MKes MH.

Menanggapi penghargaan Presisi Award,  Karumkit Prima Heru menjelaskan menolong masyarakat adalah tugasnya  sebagai Kepala Rumah Sakit Polri.

"Kami ingin bisa hadir memberi pelayanan, perlindungan pengayoman dan pertolongan ketika masyarakat membutuhkan," kata Prima Heru.

Kondisi MK Saat Ditemukan Hingga Jalani Operasi di RS Polri

MK diduga mendapat kekerasan dari ayahnya, berinisial YA.

MK ditemukan anggota Satpol PP Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dalam kondisi memprihatinkan di depan kios Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025) pagi.

Saat ditemukan MK dalam keadaan lemas dan terlantar.

MK mengalami luka bacok di kaki sekitar 5–6 sentimeter, matanya lebam biru akibat ditonjok.

Menurut keterangan petugas medis, korban mengalami luka serius, termasuk tulang yang tampak menonjol akibat diduga dipelintir dan patah sejak lama.

Polri pun memberikan perhatian penuh terhadap penanganan anak korban dugaan kekerasan dan penelantaran yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan tersebut.

Kondisi fisik anak tersebut kini menunjukkan perbaikan signifikan setelah menjalani penanganan medis secara intensif.

Tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri telah melakukan dua kali operasi terhadap anak tersebut.

Operasi pertama berupa tindakan bedah ortopedi dilakukan pada 14 Juni 2025.

Operasi kedua pada 18 Juni 2025 dilakukan untuk menutup luka terbuka di bawah dagu.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan