Aksi Demonstrasi di Pati
Demo Berujung Ricuh, Legislator PKB Singgung Komunikasi yang Terputus antara Bupati Sudewo dan Warga
Namun, Maman menilai ada komunikasi yang terputus antara Sudewo dan warga. Hal tersebut berimbas pada aksi unjuk rasa yang berujung anarkis.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, menanggapi soal aksi unjuk rasa yang mendesak agar Bupati Pati Sudewo, mundur dari jabatannya.
Demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat atau protes secara terbuka dan biasanya dilakukan oleh sekelompok orang di tempat umum.
Baca juga: Sudewo Enggan Mundur sebagai Bupati Pati, Pengamat: Itulah Tipikal Kepala Daerah di Indonesia
Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari menuntut perubahan kebijakan, menyuarakan keadilan sosial, hingga menunjukkan solidaritas terhadap suatu isu.
Dia mengatakan awalnya aksi warga Pati yang menentang kebijakan Sudewo terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen berjalan secara demokratis.
Baca juga: Dukung Bupati Pati Sudewo di Pilkada 2024, PKB Respons Proses Pemakzulan Sang Bupati
Dia pun mengapresiasi warga yang menyampaikan pendapat dan ditanggapi oleh Sudewo dengan membatalkan kebijakan tersebut.
"Pati ternyata bisa menjadi contoh bahwa kebijakan Bupati Sadewo tentang 250 persen pajak itu dapat resistensi dan caranya pun elegan awalnya, yaitu ketika mereka mengumpulkan makanan, minuman, di sekeliling pendopo. Dan saya rasa Bupati sebenarnya sudah membatalkan kemarin malam ya malam ya kenaikan itu," kata Maman kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).
Namun, Maman menilai ada komunikasi yang terputus antara Sudewo dan warga. Hal tersebut berimbas pada aksi unjuk rasa yang berujung anarkis.
Komunikasi terputus adalah kondisi di mana proses penyampaian pesan antara dua pihak—baik secara verbal maupun nonverbal—tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti gangguan teknis, emosi yang menghalangi, atau bahkan ketidaksiapan untuk mendengarkan dan memahami satu sama lain.
"Komunikasi itulah yang sebenarnya dibutuhkan dalam proses demokrasi bahwa niat baik kekuatan kedaulatan rakyat di Pati harusnya direspon oleh komunikasi yang bagus dari pihak Bupati sehingga tidak perlu terjadi anarki seperti yang kita saksikan sekarang," kata legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IX itu.
"Tentu kita menyesalkan kalau itu anarki karena sesungguhnya perjuangan rakyat secara keseluruhan menjadi semangat bagi munculnya proses demokrasi yang sehat dan berdaulat," kata Maman.
Lebih lanjut, Maman menanggapi soal desakan warga yang meminta Sudewo mundur dari jabatannya.
Baca juga: Tabiat Sudewo: Ogah Mundur sebagai Bupati Pati meski Sudah Didesak Warga, Kini Terseret Korupsi DJKA
Menurutnya, untuk melengserkan Sudewo harus melalui mekanisme di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Adapun, DPRD Pati telah sepakat membentuk pansus untuk pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
"Menurut saya kan jangan sampai ada orang dijatuhkan lewat proses anarkisme tetapi harus pakai mekanisme demokrasi. Itu aja kata kuncinya," katanya.
Kabupaten Pati terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Secara administratif, Pati mencakup 24 desa dan 5 kelurahan, dengan jumlah penduduk sekitar 111.200 jiwa pada tahun 2021.
Sebelumnya dikutip dari Tribun Jateng, aksi unjuk rasa warga menuntut Bupati Pati, Sudewo mengundurkan diri berlangsung panas, Rabu (13/8/2025).
Polisi menembakkan gas air mata karena massa melempar air mineral ke barisan polisi. Setelah serangan gas air mata, situasi makin memanas. Massa bergerak ke sisi timur alun-alun Pati dan membalikkan mobil provos milik Polres Grobogan. Tak hanya itu, mobil tersebut juga dibakar.
Ricuh adalah kondisi yang menggambarkan suasana kacau, tidak tertib, atau penuh keributan, biasanya terjadi dalam suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti demonstrasi, pertandingan, atau acara publik lainnya.
Api terlihat membumbung tinggi, sementara massa berada di sekitar lokasi. Sebagian massa bergerak ke arah utara alun-alun Pati.
Tak hanya itu, massa juga nyaris merobohkan gerbang Pendapa Pati.
Dari video viral yang beredar di media sosial, terlihat beberapa aparat tumbang diduga akibat gas air mata.
Melalui siaran langsung Youtube Tribun Jateng pada Rabu (13/8/2025) terlihat Polisi mengerahkan meriam air atau mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.
Tak hanya itu, Polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.
Beberapa massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.
Terlihat seorang anggota Brimob mulai emosional, ia berteriak ke arah massa dengan mengatakan:
"Bukan hanya kalian yang punya anak istri, perlakuan kalian kayak gini?," teriak seorang anggota Brimob sembari menunjuk ke arah sejumlah polisi yang tengah berjaga.
Aksi para demonstran kali ini dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.
"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa..l
"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga,"
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Ngaku Pahami Emosi Massa Aksi yang Ricuh, Buka Suara usai Dilempar Sandal
"Kita di sini mengikuti tantangan Bupati Sudewo, kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo tidak menampakkan diri. Bupati pengecut," ucap massa di atas panggung.
Diketahui sebelumnya jika Bupati Pati Sudewo baru saja dilantik pada 18 Juli 2025 lalu, kini ia dituntut massa untuk mengundurkan diri.
Aksi demonstrasi yang dipicu kebijakan Bupati PatiSudewo menaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Bupati Pati, Sudewo, meminta maaf kepada masyarakat atas polemik kenaikan PBB-P2 yang mencapai 250 persen.
Sadewo juga berjanji akan meninjau ulang kebijakan tersebut.
Sudewo menyampaikan permintaan maaf menyusul viralnya sejumlah video di media sosial yang menampilkan ketegangan antara warga dan pemerintah daerah, termasuk aksi pengangkutan paksa barang donasi oleh Satpol PP dari kelompok Masyarakat Pati Bersatu, yang sedang menggalang dukungan logistik untuk demonstrasi. Sudewo mengakui adanya kesalahan komunikasi.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud melakukan perampasan. Kami hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu acara pemerintah. Kami tidak melarang penggalangan dana," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Sudewo juga menanggapi viralnya video dirinya yang dianggap menantang rakyat.
Dalam video tersebut, Sudewo menyatakan tak gentar meski ada 5.000 hingga 50.000 warga yang berdemo.
"Saya tidak menantang rakyat. Masak rakyatku kutantang? Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo itu murni aspirasi dan tidak ditunggangi pihak tertentu," kata Sudewo.
Aksi Demonstrasi di Pati
Tabiat Sudewo: Ogah Mundur sebagai Bupati Pati meski Sudah Didesak Warga, Kini Terseret Korupsi DJKA |
---|
Di Dunia Nyata Dilempar Sandal, di Dunia Maya Akun Bupati Pati Sudewo Diserbu Warganet: Mundur Woi |
---|
Demo Ricuh 34 Orang Luka, 11 Ditangkap, Bupati Pati Sudewo Ngotot Ogah Mundur Siap Hadapi Pemakzulan |
---|
Sudewo Bupati Pati Punya Oposisi Kuat, Begini Peta Politik Bumi Mina Tani |
---|
Demo di Pati, Mohamad Toha Desak Pemprov Jateng dan Pusat Turun Tangan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.