OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja
Wamenaker RI Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Waketum Projo: Memprihatinkan
Sama-sama relawan Jokowi, Waketum Projo Freddy Alex Damanik menanggapi terjaringnya Wamenaker RI Immanuel Ebenezer dalam OTT KPK.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum organisasi Projo, Freddy Alex Damanik, menanggapi penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dimulai KPK sejak Rabu (20/8/2025) malam.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto telah membenarkan bahwa Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, ditangkap di Jakarta pada Kamis (21/8/2025).
Fitroh juga mengungkap, operasi senyap ini terkait dengan dugaan tindak pidana pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Sertifikasi K3 adalah proses pengakuan resmi yang diberikan kepada individu atau organisasi yang telah memenuhi standar kompetensi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Selain menjabat sebagai Wamenaker RI, Immanuel Ebenezer hingga saat ini masih tercatat sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (Joman).
Oleh karenanya, ia memiliki status yang serupa dengan Freddy Alex Damanik sebagai relawan pendukung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Awalnya, Joman dan Projo dibentuk untuk mendukung Jokowi selama kampanye presidennya, khususnya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019.
Projo didirikan pada 23 Desember 2013 oleh kader PDIP dan aktivis mahasiswa 1998, seperti Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, dan Suryo Sumpeno.
Sementara, Joman adalah kelompok relawan garis keras pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 yang dipimpin oleh Immanuel Ebenezer dan dibentuk pada 6 Juni 2014.
Noel Terjaring OTT KPK, Wakteum Projo: Informasi yang Memprihatinkan
Freddy Alex Damanik mengaku, dirinya selaku bagian dari Projo mengaku juga baru tahu atau mendengar informasi terjaringnya Noel dalam OTT KPK.
Menurut Freddy, hal ini memprihatinkan.
Baca juga: Nasib Relawan Jokowi: Silfester Matutina Terpidana, Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK
"Saya rasa, kita sama-sama baru mendengar informasi yang memprihatinkan," kata Freddy, sebagaimana dikutip dari tayangan di kanal YouTube NusantaraTV, Kamis (21/8/2025).
"Sebagaimana disampaikan tadi juru bicara KPK, juga belum tahu bagaimana sebetulnya informasinya selengkapnya, tapi yang pasti informasinya Noel OTT atau ditangkap oleh KPK ya," lanjutnya.
"Ada juga informasi bahwa dia ditangkap sehubungan dengan kasus pemerasan," tambahnya.
Freddy juga menilai, lebih bijak untuk menanti informasi resmi dari KPK.
"Cuman ini belum bisa kita konfirmasi. Jadi menurut hemat saya, sama-samalah kita tunggu kepastian dari KPK, karena toh juga memang proses OTT ini 24 jam ya, nanti baru KPK akan merilis berita-berita selengkapnya," jelasnya.
Adapun KPK memiliki waktu 1x24 jam setelah pengumuman OTT untuk menentukan status hukum Wamenaker RI Immanuel Ebenezer dan pihak-pihak lain yang ditangkap.
Total, ada 20 orang yang diamankan oleh tim penindakan KPK dalam OTT ini.
Selain Noel, seorang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan RI beserta pihak lain yang diduga terlibat turut diamankan.
Sementara itu, Fitroh menegaskan bahwa Immanuel Ebenezer sudah berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan.
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan sejumlah aset berupa uang, mobil, dan motor mewah.
"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," kata Fitroh kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (21/8/2025).
Aset-aset tersebut diamankan sebagai barang bukti dalam dugaan kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diduga melibatkan Noel.
Waketum Projo Tanggapi Soal Dugaan Ada Hubungan Pemerasan dengan Sidak ke Perusahaan
Waketum Projo Freddy Alex Damanik mengaku tidak bisa memberikan komentar mengenai hubungan antara OTT KPK terkait kasus dugaan pemerasan dengan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wamenaker RI Immanuel Ebenezer ke sejumlah perusahaan.
"Saya jujur belum tahu apa-apa, tetapi memang beliau sangat aktif untuk sidak-sidak dan kita enggak tahu ya sekali lagi, ada informasi berhubungan dengan sidak-sidak itu," ujar Freddy.
"Sekali lagi saya juga belum tahu apa-apa ya," imbuhnya.
Freddy pun menambahkan, sebaiknya masyarakat menunggu informasi dari KPK.
"Kita sama-sama menunggulah. Kalau memang seperti itu berhubungan dengan sidak-sidak itu sudah pasti memang dan kebiasaan perkara-perkara di KPK ini berdasarkan laporan masyarakat bisa jadi termasuk korban misalnya kalau bicara tentang pemerasan ya," tutur Freddy.
"Tapi sekali lagi sebaiknya kita tunggu saja informasi lengkap dari KPK. Mudah-mudahan ya sore nanti sudah ada," tambahnya.

Sebuah Ironi
Immanuel Ebenezer dilantik menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamenaker), mendampingi Menteri Tenaga Kerja RI (Menaker) Yassierli pada 21 Oktober 2024, dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Selama menjabat sebagai Wamenaker RI, Noel telah beberapa kali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan, di antaranya:
- Sidak menyelidiki dugaan penahanan ijazah 31 mantan karyawan oleh perusahaan suku cadang kendaraan bermotor, UD Sentoso Seal, yang terletak di Surabaya, Jawa Timur pada 17 April 2025.
- Sidak menindaklanjuti laporan penahanan ijazah 12 mantan karyawan di sebuah perusahaan tour and travel di Pekanbaru, Riau pada 23 April 2025.
- Sidak pada 13 Juni 2025 untuk menangani laporan penahanan ijazah dua mantan karyawan sekuriti di PT Virtus Facility Services, Jakarta Selatan sejak 2017, di mana perusahaan meminta tebusan Rp2 juta per orang.
- Sidak untuk memastikan pemenuhan hak-hak pekerja dan menghentikan praktik magang berkepanjangan yang tidak sesuai aturan di PT Global Dimensi Metalindo, Cikarang, Kabupaten Bekasi pada 14 Agustus 2025.
- Sidak menyelidiki laporan pemberian cek palsu kepada karyawan untuk pembayaran gaji di sebuah pabrik pasta gigi di Depok, Jawa Barat pada 20 Agustus 2025, sehari sebelum diumumkannya OTT yang menjaring Noel.
Sidak-sidak ini menunjukkan bahwa Noel aktif menangani pelanggaran ketenagakerjaan, terutama penahanan ijazah dan praktik magang yang tidak sesuai aturan.
Ia sering menegaskan bahwa negara harus hadir untuk melindungi hak pekerja dan mengancam tindakan tegas, termasuk penutupan operasional perusahaan.
Namun, penangkapan via OTT KPK yang digelar pada pekan ketiga Agustus 2025 ini membuat sosok Noel menjadi ironi.
Tak hanya statusnya sebagai Wamenaker RI yang menambah panjang daftar pejabat pemerintahan yang terlibat korupsi, tetapi Noel juga sebelumnya dikenal sebagai tokoh publik yang vokal dalam isu-isu ketenagakerjaan dan antikorupsi.
Ketika masih menjadi Ketua Joman, Immanuel Ebenezer beberapa kali mengkritik menteri-menteri di lingkaran Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang dianggap tidak kompeten dalam kinerjanya, atau terlibat dalam praktik korupsi.
Pada Oktober 2024, Noel juga pernah mengkritik Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 tahun 2024 yang dinilainya membuat industri tekstil di Indonesia babak belur.
(Tribunnews.com/Rizki A./Ilham Rian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.