Jumat, 22 Agustus 2025

Sudirman Said: Guru & Dosen Bukan Beban Negara, Tapi Aset Bangsa yang Harus Dimuliakan

Sudirman Said, menegaskan bahwa guru dan dosen adalah aset bangsa yang harus dimuliakan, bukan dianggap beban negara. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
HO/ dokumentasi untuk Tribunnews
GURU ASET BANGSA - Rektor Universitas Harkat Negeri, Sudirman Said, menghadiri Public Lecture bersama Gita Wirjawan di Universitas Harkat Negeri, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2025). Ia menegaskan bahwa guru dan dosen adalah aset bangsa yang harus dimuliakan, bukan dianggap beban negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Harkat Negeri, Sudirman Said, menegaskan bahwa guru dan dosen adalah aset bangsa yang harus dimuliakan, bukan dianggap beban negara. 

Hal itu disampaikannya menanggapi gagasan mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang mengusulkan gaji guru ditingkatkan secara signifikan hingga mencapai Rp 30 sampai 40 juta per bulan.

Baca juga: DPR Sebut Daya Konsentrasi dan Fisik Guru Menurun di Atas 60 Tahun, Tidak Efektif Mengajar

Sudirman Said adalah tokoh publik Indonesia yang dikenal sebagai mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, menjabat dari tahun 2014 hingga 2016.

Sudirman dikenal vokal dalam isu-isu korupsi dan etika pemerintahan. Ia sering mengkritik praktik korupsi di lingkaran kekuasaan, termasuk dalam kasus bebas bersyaratnya Setya Novanto dan OTT pejabat publik.

 

 

"Guru bukan beban, tapi aset bangsa yang harus dimuliakan. Karena itu saya mendukung gagasan untuk meningkatkan perbaikan kesejahteraan guru dan dosen secara radikal," kata Sudirman Said dalam Public Lecture bersama Gita Wirjawan di Universitas Harkat Negeri, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, pemberian upah tinggi tidak hanya akan memuliakan profesi pendidik, tetapi juga menciptakan kompetisi sehat bagi mereka yang ingin menekuni dunia pendidikan. 

"Kalau yang berminat banyak, otomatis yang akan terpilih sebagai pendidik adalah putra-putri terbaik bangsa. Mutu guru dan pendidikan ke depan dipastikan akan meningkat tajam," ujarnya.

Sudirman menambahkan, keuangan negara sebenarnya mampu membayar gaji guru dan dosen dalam jumlah layak, asalkan kebocoran akibat korupsi bisa diatasi. 

Sudirman mensimulasikan secara sederhana, jika guru digaji Rp 25 juta per bulan. 

Dengan jumlah guru se-Indonesia sekitar 3 juta orang, kebutuhan anggaran untuk gaji guru mencapai Rp 75,75 triliun per bulan atau sekitar Rp 909 triliun per tahun. 

Ditambah kebutuhan untuk sekitar 300 ribu dosen yang jika digaji setara menyedot Rp 7,59 triliun per bulan atau Rp 91,1 triliun per tahun, total kebutuhan gaji guru dan dosen mencapai Rp 83,34 triliun per bulan atau Rp 1.000,1 triliun per tahun.

Angka tersebut memang sangat besar, namun menurut Sudirman tetap realistis bila dibandingkan dengan total APBN Indonesia yang direncanakan tahun 2026 yang sudah menembus Rp 3.786,5 triliun.
 
"Daripada untuk proyek-proyek yang tidak jelas manfaatnya, lebih baik digunakan untuk meningkatkan mutu guru, dosen, pemimpin sekolah, dan kampus-kampus. Itu investasi jangka panjang untuk bangsa," tandasnya.

Gita Wirjawan sebelumnya menegaskan pentingnya menempatkan guru pada posisi terhormat dengan kesejahteraan yang memadai. 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan