Senin, 1 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Sahroni, Eko, Uya: Trio DPR yang Dicari Pendemo dan Netizen, Satu Kena Serbu

Tiga nama DPR diteriakkan massa, satu rumah diserbu. Kata rakyat pedas, aksi brutal, siapa yang benar-benar hadir saat negara dipanggil?

Penulis: Abdul Qodir
Kolase Tribunnews/tvr.parlemen
DEMO BUBARKAN DPR - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni (NasDem-kiri), Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio, PAN-kanan bawah) dan Surya Utama (Uya Kuya, PAN-kanan atas), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, belum lama ini. Ketiga figur publik itu menjadi sorotan pendemo dan netizen setelah pernyataan dan tingkahnya yang dinarasikan terkait gaji dan tunjangan DPR hingga Rp 120 juta per bulan hingga menjadi awal demo Bubarkan DPR. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gelombang demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI sejak 25 Agustus 2025 telah memunculkan sorotan tajam terhadap sejumlah anggota parlemen.

Di tengah tuntutan publik yang menginginkan transparansi dan keberpihakan wakil rakyat, tiga nama anggota DPR RI menjadi figur yang paling dicari oleh massa aksi dan netizen, menyusul pernyataan dan tingkahnya yang dinarasikan terkait gaji dan tunjangan DPR hingga Rp 120 juta per bulan.

Salah satu dari mereka bahkan mengalami perusakan dan penjarahan rumah oleh massa tak dikenal.

1. Ahmad Sahroni

RUMAH AHMAD SAHRONI DIGERUDUK - Rumah anggota DPR RI sekaligus politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) sore. Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah Sahroni terkunci rapat.
RUMAH AHMAD SAHRONI DIGERUDUK - Rumah anggota DPR RI sekaligus politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) sore. Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah Sahroni terkunci rapat. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menjadi tokoh yang paling banyak disebut dalam orasi massa dan unggahan media sosial. Ucapannya yang viral dianggap tidak sensitif terhadap aspirasi publik, termasuk pernyataannya yang menyebut seruan pembubaran DPR sebagai “mental orang tolol sedunia.”

Beredar kabar bahwa ia melakukan perjalanan ke luar negeri saat demonstrasi berlangsung, dan foto dirinya di bandara diduga menunjukkan keberangkatan ke Singapura.

Pada 29 Agustus 2025, Partai NasDem yang menaunginya mencopot Sahroni dari jabatannya sebagai pimpinan Komisi III dan memindahkannya menjadi anggota Komisi I DPR. Namun, pemindahan itu bukan dikarenakan pernyataan kontroversialnya.

Puncak sorotan terhadap Sahroni terjadi pada Sabtu petang, 30 Agustus 2025, ketika rumah mewahnya di Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk oleh massa.

Tanpa ada aparat yang berjaga dan tanpa penghuni di dalam rumah, massa yang tak terkendali merangsek masuk dengan merusak gerbang besar dan melakukan pelemparan ke bagian depan serta seisi rumah. Beberapa warga dilaporkan melakukan penjarahan terhadap sejumlah barang mewah, termasuk tas Louis Vuitton, jam tangan richard mille, robot Iron Man, lukisan, dari kediaman anggota DPR yang dikenal dengan julukan Crazy Rich Tanjung Priok.

Baca juga: BREAKING NEWS: Prabowo Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Tindak Tegas Aksi Anarkis

Dalam siaran langsung TikTok saat kejadian, seorang netizen menulis:

“Jangan dibakar kasian wrga kecil yg ada di sampingnya nanti merembet, hancurin aja.”

2. Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio)

Sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Eko Patrio turut menjadi sorotan. Massa menyebut namanya dalam berbagai orasi, menilai bahwa ia tidak memberikan respons yang cukup terhadap tuntutan demonstran.

Di media sosial, ia kerap disindir sebagai “pejabat yang joget saat rakyat teriak,” merujuk pada aksinya berjoget dalam Sidang Tahunan MPR 2025.

Dalam orasi massa di depan DPR, terdengar seruan depan Gedung DPR RI, Jakarta, saatdemonstrasi, Jumat (29/8/2025).

“Mana pejabat yang joget-joget? Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?” seru demonstran, dikutip Kompas.com.

3. Surya Utama (Uya Kuya)

Anggota Komisi IX DPR RI ini menjadi sorotan netizen yang mempertanyakan kiprahnya di parlemen. Namanya diteriakkan oleh massa sebagai simbol figur publik yang dinilai berubah sikap setelah menjabat sebagai wakil rakyat.

Uya Kuya juga sempat disorot karena pernyataannya yang menyebut gaji Rp3 juta “tidak besar,” yang menuai kritik luas dari masyarakat.

Komentar netizen dalam siaran langsung saat rumah Sahroni digeruduk:

“Rumah Uya Kuya sama Eko jangan lupa.”

Baca juga: Tetangga Sebut Ahmad Sahroni ke Singapura saat Rumahnya Digeruduk Massa, Warga Merasa Khawatir

Puan Maharani Masuk Radar Sorotan

Ketua DPR RI Puan Maharani juga menjadi bagian dari sorotan publik. Dalam beberapa orasi, massa menyebut janji Puan untuk membuka pintu DPR bagi rakyat sebagai “janji palsu.”

Seruan seperti: “Puan, dibuka yok lebar-lebar pintu DPR. Mana janjinya Puan yang bilang pintu dibuka lebar-lebar? Janji palsu” menggema di tengah kerumunan demonstran, menandakan harapan besar terhadap keterbukaan lembaga legislatif.

Kritik dari Akademisi

Peneliti BRIN, Aisah Putri Budiatri, menyoroti minimnya kehadiran moral dan fisik anggota DPR dalam momentum krusial ini. Ia menyebut bahwa beredar kabar mengenai kunjungan luar negeri oleh beberapa anggota dewan yang dinilai tidak mendesak.

“Bahkan, tersebar kabar jika anggota DPR akan melakukan kunjungan ke luar negeri dengan sebagian agenda dilakukan mengandung unsur ‘jalan-jalan’ tanpa agenda penting. Miris sekali,” ujar Aisah.

Baca juga: 6 Pernyataan DPR soal Tunjangan Rp50 Juta yang Diduga Awal Demo hingga Terjadi Tragedi Affan

Ketika Lidah Tak Bertulang dan Telinga Wakil Rakyat Tak Mendengar

DEMO MAHASISWA - Massa yang terdiri dari elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Pada aksinya massa menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku penabrak driver ojol Affan Kurniawan hingga tewas. Tribunnews/Jeprima
DEMO MAHASISWA - Massa yang terdiri dari elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Pada aksinya massa menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku penabrak driver ojol Affan Kurniawan hingga tewas. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Di tengah gelombang suara rakyat yang menggema dari jalanan hingga jagat digital, ucapan para wakil rakyat diuji bukan hanya oleh mikrofon, tetapi oleh kenyataan.

Ketika lidah tak bertulang melontarkan kata-kata yang menyulut amarah, dan telinga wakil rakyat tak lagi peka terhadap jeritan publik, maka jarak antara parlemen dan rakyat bukan sekadar fisik—melainkan kepercayaan yang retak. 

Demonstrasi ini bukan hanya tentang tuntutan, tetapi tentang harapan yang menuntut untuk didengar, dijawab, dan dihormati.

Catatan: Kutipan dari netizen dan demonstran dalam artikel ini merupakan representasi opini publik yang beredar di media sosial dan ruang demonstrasi. Pernyataan tersebut tidak mewakili kebenaran hukum atau sikap resmi lembaga. (Tribunnews.com/BangkaPos.com/Tribunjatim.com/Kompas.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan