Senin, 1 September 2025

Kemendikdasmen: Pendidikan Jangan Sekadar Hafalan, Guru Harus Jadi Arsitek Kolaborasi Manusia dan AI

Pemerintah minta pendidikan Indonesia harus bertransformasi dari sekadar hafalan menuju kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan (AI). 

Hasil Olah AI/Copilot
KOLABORASI AI - Kemendikdasmen menegaskan pendidikan Indonesia harus bertransformasi dari sekadar hafalan menuju kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan (AI).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen RI, Prof. Toni Toharudin, menegaskan pendidikan Indonesia harus bertransformasi dari sekadar hafalan menuju kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan (AI). 

Guru, kata Toni, harus ditempatkan sebagai arsitek pembelajaran yang menumbuhkan penalaran, literasi data, dan tanggung jawab etis.

Hal tersebut diungkapkan Toni dalam Pelatihan Bersertifikat Pendidikan Berbasis Human AI Collaboration di Denpasar, Bali. 

"Pendidikan tidak lagi ditopang hafalan, melainkan orkestrasi kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan. Teknologi harus memperkuat misi kemanusiaan pendidikan, bukan menggantikannya,” ujar Toni, Senin (1/9/2025).

Toni juga mendorong kurikulum dan asesmen untuk lebih menilai proses dan daya pikir siswa, bukan hanya hasil akhir. 

Sekolah, kata Toni, harus membangun budaya inovasi yang aman serta inklusif sehingga pemanfaatan teknologi tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Salah satu pembicara utama, Ir Timothy Dillan, B. Sc. (Hons), M. Kom, menekankan bahwa AI bukanlah pengganti manusia, melainkan alat bantu. 

"Bukan AI yang menggantikan manusia. Manusia yang memanfaatkan AI akan menggantikan yang tidak. AI kuat dalam pengenalan pola dan kemampuan mengingat, namun pasif. Manusia yang memberi konteks dan arah," jelasnya.

Timothy memperkenalkan kerangka enam langkah untuk merancang prompt presisi serta mendemonstrasikan pemanfaatan AI.

Hal ini mulai dari penyusunan rencana pelajaran, simulasi digital, pembuatan presentasi, penilaian otomatis, hingga kreasi gambar untuk menghidupkan konsep pembelajaran. 

"Materi yang diberikan sangat menarik dan bermanfaat menambah wawasan serta keterampilan saya,” kata Ni Nengah Sukerti, Kepala SD 9 Jimbaran.

Pelatihan ini digelar Cendekian Corporate Learning and Development bersama Children’s House-Cendekia Harapan berkolaborasi dengan Kreats Technology.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan