Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Khofifah Terkejut Gedung Grahadi Dibakar, Padahal 30 Menit Sebelumnya Duduk Bareng Mahasiswa
Khofifah duduk bareng mahasiswa, 30 menit kemudian Grahadi terbakar. Gubernur Jatim kaget, suasana berubah cepat jadi rusuh.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terkejut atas insiden pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) ke Gedung Negara Grahadi, Sabtu malam, 30 Agustus 2025.
Menurutnya, hanya sekitar 30 menit sebelum kejadian, ia bersama Pangdam V/Brawijaya masih berdialog langsung dengan perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi di depan gedung tersebut.
“Kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga, padahal kira-kira 30 menit sebelumnya saya bersama Pangdam menemui perwakilan yang aksi. Kita pun duduk di jalan bersama-sama,” ujar Khofifah di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Sempat Duduk Bareng dan Dialog
Khofifah menjelaskan bahwa tuntutan mahasiswa saat itu hanya terkait pemulangan rekan-rekan mereka yang ditahan di Poltabes Surabaya.
Ia bahkan melakukan panggilan langsung kepada Kapolda Jawa Timur di hadapan mahasiswa untuk memastikan permintaan tersebut ditindaklanjuti.
“Saya tanya mereka menuntut apa, oh kawan-kawannya yang sedang ditahan di Poltabes supaya dikeluarkan.
Saya pun bertelpon dengan Pak Kapolda di depan mereka. Kemudian perwakilan mereka ingin jadi saksi, ayo bersama-sama ke Poltabes,” ungkapnya.
Gubernur bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa kemudian menuju Poltabes Surabaya untuk memastikan para pelajar yang ditahan bisa segera dipulangkan.
Baca juga: Pesan Sultan HB X untuk Pemerintah soal Aksi Unjuk Rasa
Menurut Khofifah, sebagian besar dari mereka berusia 15–16 tahun dan masih duduk di bangku SMP dan SMA.
“Jadi yang malam itu sampai dini hari, ya sampai setengah 2, yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan,” tambahnya.
Penanganan Korban dan Langkah Pemerintah
Khofifah memastikan bahwa korban luka-luka dalam aksi unjuk rasa telah mendapatkan perawatan penuh. Dua orang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan dua lainnya di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Biaya perawatan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Semua insyaallah dalam keadaan baik,” ucapnya.
Ia juga menyebut bahwa pihak kepolisian telah memasang garis polisi di area Grahadi yang terdampak pelemparan molotov. Langkah ini dilakukan untuk mendukung proses identifikasi kerusakan sesuai prosedur hukum.
“Tadi malam kita minta disekat ya bagian kanan Grahadi dan kiri Grahadi. Harapannya, police line yang dipasang oleh Poltabes Surabaya dan proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa teridentifikasi,” jelasnya.
Kronologi Kericuhan di Grahadi

Kericuhan besar terjadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu malam (30/8/2025), saat massa membakar bagian gedung yang menjadi rumah dinas resmi Gubernur Jawa Timur.
Berikut rangkaian kejadian yang berhasil dihimpun:
- Api pertama kali muncul di sisi barat gedung, tepatnya di ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur.
- Kobaran api merembet ke Ruang Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim dan ruang press room di bagian belakang.
- Asap hitam pekat membumbung tinggi, menandai eskalasi situasi yang tidak lagi terkendali.
- Ribuan massa dilaporkan merangsek masuk ke dalam kompleks Grahadi, merusak kaca, pintu, dan sejumlah kendaraan di area parkir.
- Di luar gedung, massa melemparkan petasan ke arah petugas TNI yang berjaga di perimeter.
- Pagar dan pintu utama Grahadi turut dirusak dalam aksi yang berlangsung hingga malam hari.
- Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku pelemparan dan kerusakan fasilitas negara.
Baca juga: Rumah Eko Patrio Dipasang Garis Polisi Usai Penjarahan, Polisi Disebut Sudah Olah TKP
Surabaya Terguncang di Tengah Gejolak Nasional
Surabaya menjadi salah satu dari sejumlah wilayah di Indonesia yang mengalami gejolak sosial pasca-meninggalnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan dalam rangkaian unjuk rasa bertajuk “Bubarkan DPR” dan tuntutan buruh di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Affan meninggal usai terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melajut di tengah kericuhan demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Insiden tersebut memicu gelombang protes lanjutan di berbagai daerah, termasuk Surabaya, yang berujung pada aksi anarkis dan pembakaran Gedung Negara Grahadi oleh massa tak dikenal.
Aksi yang semula berlangsung damai berubah menjadi kericuhan besar, menandai eskalasi ketegangan sosial yang meluas.
Khofifah Indar Parawansa
Khofifah
Gedung Negara Grahadi
Gedung Grahadi
Surabaya
pembakaran
demo Bubarkan DPR
Affan Kurniawan
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Prabowo Kumpulkan Ketua Umum Parpol dan Ormas Lintas Agama di Istana, Kaesang Absen |
---|
Demo Hari Ini: Gubernur Sulteng Temui Massa Aksi hingga Mahasiswa Tuntut Reformasi DPR di Makassar |
---|
Demo di Malioboro Jogja Tuntut Reformasi Total, Mahasiswa di Solo dan Semarang Gelar Aksi Damai |
---|
Motor Imron Satpam DPRD Cirebon Dibakar, Willie Salim Belikan Kendaraan Baru Harganya Lebih Mahal |
---|
DPRD Jabar Keluarkan Maklumat Dukung Pengesahan RUU Perampasan Aset |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.