Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Mengenal September Hitam: Demo Berujung 33 Hilang, 9 Tewas, dan 3.000-an Orang Ditangkap

Gelombang demo akhir Agustus 2025 sisakan tragedi. KontraS catat 8 orang hilang, 10 tewas, dan puluhan korban kekerasan.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa/TribunJabar.id
DEMO RICUH - Tangkapan layar diduga aksi penghadangan saat polisi patroli di Jalan Tamansari sekitar Unisba, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam menjelang dini hari. Suasana di sekitar Jalan Tamansari sempat mencekam hingga sejumlah peserta aksi menyelamatkan diri ke dalam kampus. 

TRIBUNNEWS.COM - September kembali menghitam pada tahun 2025.

Gelombang demonstrasi akhir Agustus yang berujung ricuh menyisakan lebih dari sekadar kerusakan fisik.

Sebanyak 33 orang dilaporkan hilang, dengan 20 di antaranya belum ditemukan hingga awal September.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat lonjakan laporan penghilangan paksa, mengingatkan publik pada sejarah kelam pelanggaran HAM yang berulang. 

Dari tragedi 1965 hingga kasus Munir, September Hitam kembali terulang. 

KontraS adalah singkatan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. 

Didirikan pada akhir 1990-an, lembaga ini berfokus pada, advokasi korban pelanggaran HAM, termasuk penghilangan paksa, penyiksaan, dan kekerasan negara, investigasi independen terhadap kasus-kasus yang sering kali tidak dituntaskan oleh aparat resmi, dan penyadaran publik melalui kampanye, laporan, dan aksi solidaritas.

KontraS dikenal sebagai suara lantang masyarakat sipil dalam menuntut keadilan, terutama ketika negara dianggap abai atau represif terhadap warganya.

Apa itu September Hitam?

September Hitam adalah istilah yang digunakan untuk mengenang dan mengkritisi rentetan pelanggaran HAM yang terjadi di bulan September sepanjang sejarah Indonesia. 

Seperti dilansir dari laman KontraS, September hitam adalah bulan penuh nestapa. 

Setidaknya jika kita berkaca dari banyaknya peristiwa-peristiwa non kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang terjadi sepanjang bulan ini. Sampai saat ini, peristiwa tersebut belum juga diselesaikan oleh negara secara berkeadilan dan mengedepankan prinsip-prinsip HAM yang menjunjung tinggi martabat korban. 

Meskipun, kasus Munir dan Tanjung Priok sudah terdapat mekanisme peradilannya, tetapi pengungkapan kebenaran dan juga akses pemulihan kepada korban masih absen untuk dilakukan oleh negara.

Daftar September Hitam 

Pembunuhan Munir Said Thalib – 7 September 2004

Tragedi Tanjung Priok – 12 September 1984

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan