Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
PB HMI Sebut Penumpang Gelap di Demo Berujung Ricuh Kayak Kentut, Ada Baunya Tapi Tak Tahu Bentuknya
PB HMI tak membenarkan jika upaya penyampaian pendapat di muka umum disisipi dengan adanya bentuk kekerasan hingga penjarahan.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyoroti soal demo berujung ricuh yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada pengujung bulan Agustus 2025.
PB HMI atau Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam adalah struktur kepengurusan tertinggi dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di tingkat nasional.
Baca juga: PKB Dorong Pembentukan Tim Investigasi Independen Usut Demo Ricuh 25-31 Agustus
HMI adalah organisasi kemahasiswaan Islam yang didirikan pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta oleh Lafran Pane dan sejumlah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia).
Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan mengatakan gelombang demonstrasi berujung ricuh yang terjadi merupakan bentuk penyampaian aspirasi, kritik dan koreksi atas ketidakseriusan negara dalam membangun institusi.
Namun, dia tak membenarkan jika upaya penyampaian pendapat di muka umum disisipi dengan adanya bentuk kekerasan hingga penjarahan seperti yang terjadi belakangan ini.
Hal ini dikatakan Bagas saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (3/8/2025).
"Karena kita sebagai civil society masih peduli kepada bangsanya. Tapi aspirasi juga harus dilakukan dengan baik. Seperti yang tadi Abang sampaikan, penjarahan, vandalisme, pembakaran dan lain sebagainya itu bukan dari penyampaian aspirasi yang baik," ucapnya.
Dia pun turut menyoroti soal isu aksi yang terjadi belakangan ini yang disebut ditunggangi pihak tertentu atau adanya penumpang gelap sehingga membuat kondisi tak terkendali.
"Iya (ada penumpang gelap), jadi kan hal-hal yang gelap, biasanya kan kayak kentut. Jadi itu ada baunya tapi kita nggak tahu bentuknya apa. Apalagi kita masyarakat sipil. Agak sulit kemudian melihat. Tapi dengan kemudian statement Pak Presiden yang mengatakan bahwa memang ada dalang dan lain sebagainya," tuturnya.
Untuk informasi, Polri menyatakan telah menangkap sebanyak 3.195 orang terkait demonstrasi berujung ricuh yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada beberapa waktu belakangan ini.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ribuan orang itu ditangkap oleh 15 Polda jajaran pada saat melakukan penegakan hukum.
"3.195 orang yang diamankan di 15 Polda di wilayah Indonesia," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).
Trunoyudo juga menuturkan, dari ribuan orang tersebut 55 di antaranya kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.