Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

PB HMI Sebut Penumpang Gelap di Demo Berujung Ricuh Kayak Kentut, Ada Baunya Tapi Tak Tahu Bentuknya

PB HMI tak membenarkan jika upaya penyampaian pendapat di muka umum disisipi dengan adanya bentuk kekerasan hingga penjarahan.

TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
DEMO RICUH - Dua perwakilan dari kelompok mahasiswa, yakni Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan (kiri), dan Ketua umum PP GMKI Prima Surbakti (kanan) berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Keduanya menyoroti aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang akhirnya berujung pada kericuhan hingga aksi penjarahan. TRIBUNNEWS.COM/IMANUEL NICOLAS MANAFE 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyoroti soal demo berujung ricuh yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada pengujung bulan Agustus 2025.

PB HMI atau Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam adalah struktur kepengurusan tertinggi dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di tingkat nasional.

Baca juga: PKB Dorong Pembentukan Tim Investigasi Independen Usut Demo Ricuh 25-31 Agustus

HMI adalah organisasi kemahasiswaan Islam yang didirikan pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta oleh Lafran Pane dan sejumlah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia).

Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan mengatakan gelombang demonstrasi berujung ricuh yang terjadi merupakan bentuk penyampaian aspirasi, kritik dan koreksi atas ketidakseriusan negara dalam membangun institusi.

 

 

Namun, dia tak membenarkan jika upaya penyampaian pendapat di muka umum disisipi dengan adanya bentuk kekerasan hingga penjarahan seperti yang terjadi belakangan ini.

Hal ini dikatakan Bagas saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (3/8/2025).

"Karena kita sebagai civil society masih peduli kepada bangsanya. Tapi aspirasi juga harus dilakukan dengan baik. Seperti yang tadi Abang sampaikan, penjarahan, vandalisme, pembakaran dan lain sebagainya itu bukan dari penyampaian aspirasi yang baik," ucapnya.

Dia pun turut menyoroti soal isu aksi yang terjadi belakangan ini yang disebut ditunggangi pihak tertentu atau adanya penumpang gelap sehingga membuat kondisi tak terkendali.

"Iya (ada penumpang gelap), jadi kan hal-hal yang gelap, biasanya kan kayak kentut. Jadi itu ada baunya tapi kita nggak tahu bentuknya apa. Apalagi kita masyarakat sipil. Agak sulit kemudian melihat. Tapi dengan kemudian statement Pak Presiden yang mengatakan bahwa memang ada dalang dan lain sebagainya," tuturnya.

Untuk informasi, Polri menyatakan telah menangkap sebanyak 3.195 orang terkait demonstrasi berujung ricuh yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada beberapa waktu belakangan ini.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ribuan orang itu ditangkap oleh 15 Polda jajaran pada saat melakukan penegakan hukum.

"3.195 orang yang diamankan di 15 Polda di wilayah Indonesia," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Trunoyudo juga menuturkan, dari ribuan orang tersebut 55 di antaranya kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan