Rabu, 17 September 2025

Demo di Jakarta

Bawa Pesan Damai, Massa Garuda 'Long March' dari Tugu Proklamasi ke Istana Negara

Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Untuk Damai (Garuda) menggelar long march dari Tugu Proklamasi menuju Istana Negara.

Ist/HO
AKSI DAMAI - Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Untuk Damai (Garuda) menggelar long march dari Tugu Proklamasi menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025). Aksi ini mengusung tema besar Satu Bangsa, Satu Suara, Indonesia Damai menyusul aksi anarkisme yang terjadi belakangan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Untuk Damai (Garuda) menggelar long march dari Tugu Proklamasi menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025) siang menjelang sore. 

Aksi ini mengusung tema besar Satu Bangsa, Satu Suara, Indonesia Damai.

Rangkaian kegiatan meliputi pembacaan deklarasi damai oleh perwakilan tokoh Islam, Gus Shaleh. 

Sejumlah tokoh lintas agama lain turut hadir melakukan doa di antaranya Pdt Victor Simatupang (Protestan), Romo Asun (Buddha), Ketut Nendra (Hindu), dan Romo Hendrix (Katolik).

Massa juga mengikuti deklarasi anti anarkisme oleh tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan budaya. 

Orasi kebangsaan serta kebudayaan turut digelar dengan tujuan mengajak masyarakat menjaga kedamaian.

"Stabilitas nasional adalah fondasi utama terciptanya iklim ekonomi yang kondusif. Karena itu, konsolidasi seluruh komponen bangsa sangat diperlukan,” demikian seruan Garuda dalam deklarasi damai.

Pihaknya menekankan bahwa konsolidasi nasional perlu dilakukan untuk menghentikan praktik anarkisme, menolak provokasi, serta menjaga stabilitas politik demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini menyusul situasi nasional yang belakangan menghadapi tantangan serius akibat propaganda Barat serta berpotensi memecah belah bangsa dan memicu anarkisme. 

Berikut lima tuntutan pengunjuk rasa:

1. Menolak segala bentuk kekerasan dan anarkisme yang dapat memecah belah bangsa.

2. Menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional, agar negara tetap kondusif.

3. Melindungi stabilitas ekonomi dari dampak negatif kerusuhan yang dapat mengusir investor.

4. Menghargai aspirasi masyarakat secara damai dan terbuka, tanpa provokasi yang menyakitkan.

5. Menyediakan ruang dialog dan audiensi resmi antara massa aksi dan pemerintah, khususnya pihak Istana Negara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan