Rabu, 17 September 2025

Demo di Jakarta

Daftar 7 Tuntutan Pengemudi Ojol dalam Demo di DPR 17 September, Bakal Matikan Aplikasi Serentak

Driver ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menggelar unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025), di DPR Jakarta.

Tribunnews/Jeprima
AKSI OJOL - Ribuan pengendara ojek online menggelar aksi damai dengan membagikan 2 ribu bunga mawar ke anggota TNI-Polri di kawasan Monas, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa (2/9/2025). Driver ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia akan menggelar unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025), di DPR Jakarta. 

1. RUU Transportasi Online masuk dalam Prolegnas 2025–2026

2. Potongan aplikator 10 persen harga mati

3. Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan

4. Audit investigatif terhadap potongan 5 persen oleh aplikator

5. Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar

6. Pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi

7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri

Baca juga: Pemerintah Diskon 50 Persen Iuaran JKK dan JKM untuk Driver Ojol, Ojek Pangkalan dan Kurir

Ojol Bakal Matikan Aplikasi Serentak

Pada Rabu besok, saat demo berlangsung di DPR, sebagian besar pengemudi ojol, driver mobil online, dan kurir logistik bakal mematikan aplikasi secara serentak.

Penonaktifkan aplikasi tersebut, sebagai bentuk solidaritas pengemudi ojol ketika menyuarakan aspirasi kepada pemerintah.

Garda Indonesia pun menghimbau masyarakat untuk menggunakan moda transportasi alternatif pada hari aksi. 

"Himbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas pergerakan aksi demonstrasi ojek online ke Kemenhub, Istana dan DPR RI,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, dilansir Kompas.com.

Raden Igun Wicaksono, mengimbau agar masyarakat Jakarta menyiapkan moda transportasi alternatif. 

Menurutnya, aksi mematikan aplikasi menjadi bentuk solidaritas 

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Fersianus Waku, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan