Jumat, 10 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Gedung Ponpes Al Khoziny Ambruk, Siapa yang Tanggung Jawab?

Gedung Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada 29 September 2025.

|
Penulis: Hasanudin Aco
HO/Basarnas
EVAKUASI PESANTREN -Operasi SAR korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Kamis (2/10/2025) 

Selain sanksi pidana,  Komjen (Purn) Ito juga mengatakan dalam kasus ini dapat diterapkan sanksi administratif.

“Kan bangunan ini diduga tidak memiliki persetujuan bangunan gedung ya atau IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Ini pun melanggar regulasi ya dan kemudian juga perdata, keluarga korban dapat menggugat ganti rugi kepada pihak yang dianggap lalai dalam memenuhi kewajiban, kemudian juga terhadap kontraktor pelaksana konstruksi,” jelasnya.

Dia mengatakan kalau memang terbukti ada dalam pelaksanaan tidak sesuai standar kemudian pengawasan maka kontraktor itu dapat dikatakan bertanggung jawab secara profesional dan pidana.

"Demikian pula konsultan atau pengawas," ujarnya.

Proses hukum dilakukan setelah proses evakuasi

Meski demikian, Ito mengungkapkan proses hukum mengenai ambruknya musala Ponpes Al Khoziny baru akan dilakukan Polda Jawa Timur setelah evakuasi korban selesai dilakukan.

“Dan penetapan tersangka tentunya akan dilakukan, bila unsur pidana serta kelalaiannya terbukti. Jadi bukti-bukti ini sekarang sedang dikumpulkan, namun demikian tentunya kita masih berduka semua, kita harus cooling down dulu,” kata Ito.

“Setelah itu barulah mungkin bersama-sama, agar tidak ada kesan bahwa masalah pidana ini juga akan melukai, tambah melukai daripada anggota pesantren Al Khoziny.”

Ketua MPR : Pasti Diusut Tuntas

Terpisah, Ketua MPR RI Ahmad Muzani yakin polisi akan mengusut tuntas penyebab ambruknya bangunan pesantren Al Khoziny tersebut.

“Kami percaya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pengusutan ini sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para penyelenggara pendidikan,” kata Muzani usai melakukan kunjungan ke Gedung BPK RI, Jakarta, Selasa (7/10/2025) seperti dilansir Tribunnews.com. 

Sekretaris Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga menilai tragedi tersebut sebagai kejadian memilukan yang harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola lembaga pendidikan di Indonesia.

“Apa yang terjadi dalam Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, saya kira itu sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan. Itu kejadian yang sangat memilukan kita semua, sampai memakan korban begitu banyak. Tentu saja kami prihatin dan ikut berdukacita atas peristiwa tersebut,” ujar Muzani.

Lebih lanjut Muzani mengatakan  peristiwa tersebut menunjukkan pentingnya aspek keselamatan dan standar konstruksi bangunan dalam setiap lembaga pendidikan, baik berbasis agama maupun non-agama.

“Peristiwa ini harus menjadi sebuah pelajaran bagi semua pengelola pendidikan, baik agama ataupun non-agama, bahwa bangunan yang berstandar konstruksi juga sangat penting bagi keselamatan para siswa, para santri, para mahasiswa,” tandasnya.

 Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved