Jumat, 10 Oktober 2025

Purbaya Beberkan Alasan Ditunjuk Jadi Menkeu, Ngaku Takut-takuti Prabowo Bakal Lengser Tahun Depan

Purbaya menceritakan alasan dirinya ditunjuk Prabowo menjadi Menkeu menggantikan Sri Mulyani. Ternyata, dia sempat menakut-nakuti Presiden.

Diaz/Tribunnews
TAKUT-TAKUTI PRABOWO - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Purbaya menceritakan alasan dirinya ditunjuk Prabowo menjadi Menkeu menggantikan Sri Mulyani. Ternyata, dia sempat menakut-nakuti Presiden. 

Hal ini, katanya, menjadi alasan Prabowo menunjuk dirinya menjadi Menkeu menggantikan Sri Mulyani.

Purbaya mengatakan bahwa Prabowo menganggapnya bisa menyelesaikan permasalahan ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia.

"Saya ceritain, Pak keadaan begini-begini. Nah seperti yang saya bilang tadi, saya takut-takutin. 'Pak Februari pak (Prabowo lengser)', (jawab Prabowo) 'oh gitu ya?'. Itu secret of my success," ujar Purbaya.

Namun, Purbaya mengaku pernyataannya itu disertai dengan data dan sejarah ekonomi di era kepemimpinan presiden sebelumnya.

"Memang ancamannya serius. Saya beberkan data-data yang panjang dan clear. jaman Pak Soeharto kenapa dia jatuh, jaman Gus Dur kenapa beliau jatuh, jaman SBY kenapa dia hampir jatuh tapi tidak jadi, jaman Pak Jokowi aslinya juga sama," ujarnya.

Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan ekonomi Indonesia memiliki siklus tujuh tahunan di mana ketika mengalami penurunan, maka akan terjadi lonjakan ekonomi pada tujuh tahun setelahnya.

Baca juga: Di Lantai Bursa, Menkeu Purbaya Kembali Yakinkan IHSG Bakal Tembus Level 36.000: To The Moon

Namun, sambungnya, perbedaan terjadi ketika kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Presiden di periode pertamanya.

Pasalnya, jika merujuk pada siklus tujuh tahunan, maka penurunan ekonomi Indonesia terjadi pada tahun 2016 ketika merujuk adanya peningkatan ekonomi di 2009 saat era kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Purbaya mengungkapkan menurut analisisnya, seharusnya Jokowi sudah lengser sebagai Presiden RI.

"Jadi sebetulnya kita ada siklus bisnis, kita rata-rata tujuh tahun ekspansi tujuh setahun resesi. Dalam masa down-turn itu masa-masa krisis. Kalau pengambil kebijakan salah, yang terjadi (seperti) jaman Pak Harto, salah lagi jamannya Gus Dur."

"Jamannya Pak SBY, 2008 diamankan, 2008 atau 2009 mau ekspansi, kalau tujuh (tahun), harusnya (resesi) 2016 kan. 2015 saat Pak Jokowi mengambil kekuasaan, itu guncang sekali, dia hampir jatuh itu 2016," ujarnya.

Namun, Purbaya mengeklaim tidak lengsernya Jokowi ada peran darinya. Dia mengaku kerap dimintai pendapat soal perbaikan ekonomi Indonesia saat itu.

"Saya cerita begini kenapa? karena orang bilang Purbaya nggak tahu ekonomi, nggak ada pengalaman fiskal dan moneter. Saya kasih masukan dari jaman SBY dan Pak Jokowi juga, tapi nggak dibayar, gratis," pungkas Purbaya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved