TNI AD Kirim Puluhan Prajurit ke Singapura, Ikut Training Manajemen Makanan untuk Perkuat SPPG TNI
TNI Angkatan Darat (AD) mengirim 34 personel untuk mengikuti Institutional Food Management Training di Singapura.
"Setelah kembali ke tanah air, seluruh peserta diproyeksikan untuk menjadi kader-kader yang diharapkan dapat menularkan ilmu yang diperoleh masing-masing, agar manfaatnya dirasakan secara luas," lanjut dia.
Pelatihan itu juga tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dengan KSAD Singapura pada Juli 2025 lalu.
Pertemuan tersebut membuka peluang kerja sama strategis dalam bidang ketahanan pangan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kolaborasi itu kemudian diformalkan melalui surat penawaran pelatihan dari Army Attache Republic of Singapore pada 6 Agustus 2025 lalu.
452 SPPG TNI Digelar
Diberitakan sebelumnya, hingga September 2025 lalu, tercatat TNI telah menggelar total 452 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di di seluruh satuan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara di berbagai daerah termasuk Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan sampai saat ini TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang dikonsumsi oleh para siswa penerima program dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI.
Ia mengatakan seluruh proses pengolahan dan distribusi makanan di lingkungan SPPG TNI berjalan sesuai prosedur standar yang ketat.
Selain itu, laporan selalu diberikan ke komando atas terhadap pencapaian dan hal-hal yang menonjol untuk pencegahan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"TNI sangat memperhatikan aspek keamanan pangan. Pengawasan dilakukan secara berlapis, mulai dari proses pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan di dapur lapangan, hingga distribusi kepada siswa," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/9/2025).
"Setiap dapur SPPG TNI wajib memenuhi standar higienitas, keamanan, dan kelayakan gizi agar aman dikonsumsi," lanjutnya.
Freddy juga mengatakan pengawasan kualitas makanan di SPPG TNI melibatkan beberapa unsur.
Pertama, Satuan Kesehatan TNI yang secara rutin melakukan pengecekan kesehatan pangan.
Kedua, tim logistik TNI yang memastikan ketersediaan bahan sesuai standar.
"Selain itu, terdapat pengawasan internal berjenjang dari komandan satuan yang bertanggung jawab langsung terhadap jalannya program. Dengan sistem ini, kualitas makanan di SPPG TNI selalu terjamin aman, sehat, dan bergizi," pungkas Freddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.