Anggota DPR Irma Suryani Chaniago Berharap Hasil Magang Nasional Tak Mubazir
Politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menilai perlu ada kesinambungan antara program magang dan peluang kerja yang tersedia.
Ringkasan Berita:
- Program magang nasional bagian dari pendidikan vokasi untuk meningkatkan skill angkatan kerja muda
- Program magang diharapkan tidak berhenti hanya pada masa pelatihan selama enam bulan
- Diperlukan kesinambungan antara program magang dan peluang kerja yang tersedia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago mengatakan, program Magang Nasional yang menyasar 20.000 peserta yang baru lulus sarjana atau diploma (fresh graduate) adalah bagian dari pendidikan vokasi untuk meningkatkan skill angkatan kerja muda.
Program Magang Nasional 2025 merupakan bentuk stimulus ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi 20.000 lulusan baru (fresh graduate).
Masa magang berlangsung selama 6 bulan dan setiap peserta akan menerima insentif.
Anggaran program magang kerja dialokasikan sebesar Rp 198 miliar untuk membiayai gaji peserta magang.
Irma berpandangan, hal tersebut penting agar angkatan kerja muda Indonesia bisa menyerap kebutuhan pasar tenaga kerja nasional dan Internasional.
Baca juga: Pemerintah Gulirkan Program Magang Berbayar: Upaya Kurangi Sarjana Menganggur
Menurut politikus dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, pemerintah sudah mengucurkan anggaran untuk program tersebut dan telah disetujui Komisi IX DPR.
Komisi IX DPR RI membidangi soal Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Jaminan sosial.
"Program ini diprioritaskan untuk anak-anak yang lulus setahun lalu, dipekerjakan atau dididik di perusahaan BUMN dan swasta dengan uang saku setara UMR di tiap provinsi," kata Irma kepada Tribunnews.com, Senin (13/10/2025).
Meski demikian, Irma mengingatkan agar program magang ini tidak berhenti hanya pada masa pelatihan selama enam bulan.
Baca juga: Kemnaker Dorong Keterlibatan Perusahaan, Target 100 Ribu Lowongan di Program Magang Nasional
"Namun tentu tidak boleh hanya sampai di magang saja. Karena waktunya hanya 6 bulan," ujar Irma.
Politikus Partai Nasdem ini menilai, perlu ada kesinambungan antara program magang dan peluang kerja yang tersedia.
"Penyerapan hasil magang harus disambut oleh perusahaan-perusahaan dan kementerian-kementerian juga oleh BP2MI agar hasil magang tidak mubazir," ucapnya.
Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker), Yassierli menyatakan, pemerintah bakal menyiapkan gaji bagi peserta magang nasional yang nantinya lolos sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang ikut andil dalam program ini.
Menurut dia, seluruh gaji bagi peserta magang itu akan difasilitasi negara.
Saat disinggung soal besaran gaji tersebut, Yassierli memastikan akan mengikuti upah minimum kota atau kabupaten dari lokasi kerja masing-masing peserta magang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.