Jumat, 31 Oktober 2025

Surya Darmadi Buronan KPK dan Kejagung

Jejak Kekuasaan Surya Darmadi di Balik Jeruji, Eks Pegawai Menangis hingga Aset Aktif di Luar Negeri

Nama Surya Darmadi menjadi sorotan sebagai tahanan kasus korupsi diduga masih bisa mengatur bisnis di balik Palma Tower

Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha
KORUPSI SAWIT - Sidang kasus korupsi terkait kegiatan usaha perkebunan sawit di Kabupaten Indragiri Hulu dengan terdakwa 7 korporasi di PN Tipikor Jakarta, Senin (7/7/2025). Surya Darmadi selaku bos PT Duta Palma Group (kiri) menyampaikan protes dengan emosi dalam persidangan asetnya di Singapura hendak disita Kejaksaan Agung.  

Ringkasan Berita:
  • Nama Surya Darmadi menjadi sorotan sebagai tahanan kasus korupsi diduga masih bisa mengatur bisnis di balik Palma Tower
  • Orang yang dikenal sebagai bos kelapa sawit pemilik PT Duta Palma Group ini sempat menjadi buronan internasional selama beberapa tahun
  • Namun hingga kini dipindah ke Lapas Nusakambangan, masih ada aset yang aktif di luar negeri

TRIBUNNEWS.COM - Meski telah divonis dalam kasus korupsi triliunan rupiah, nama Surya Darmadi masih bergema kuat di balik dinding kaca Palma Tower

Surya Darmadi, yang dikenal sebagai "bos kelapa sawit" atau pemilik PT Duta Palma Group (sekarang Darmex Agro Group), sempat menjadi buronan internasional selama beberapa tahun sebelum ditangkap pada Agustus 2022.

Ia dituduh melakukan korupsi terkait penyerobotan lahan hutan untuk perkebunan kelapa sawit seluas sekitar 37.095 hektare di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, tanpa izin resmi, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 78 triliun (termasuk kerugian keuangan negara Rp 4,9 triliun dan kerugian perekonomian negara Rp 73,08 triliun). Kasus ini melibatkan suap kepada pejabat daerah dan pelanggaran izin usaha perkebunan (IUP), serta pencucian uang.

Dua laporan investigatif terbaru mengungkap bagaimana sang taipan sawit tetap menjaga pengaruhnya, bahkan saat menyandang status tahanan. 

Sementara itu, hanya segelintir loyalisnya yang kini mengendalikan sisa-sisa kejayaan Duta Palma Group.

Palma Tower, gedung perkantoran mewah di kawasan Jakarta Selatan, menjadi simbol kekuasaan bisnis Surya Darmadi. Meski sang pemilik telah dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar atas korupsi dan pencucian uang senilai Rp 78 triliun, gedung ini tetap aktif.

Menurut laporan Tribunnews, Surya Darmadi diduga beberapa kali mengunjungi Palma Tower saat berstatus tahanan, memanfaatkan izin berobat untuk keluar dari Rutan Salemba.

SIDANG KORUPSI SAWIT - Sidang kasus dugaan korupsi dan TPPU terkait kegiatan usaha perkebunan sawit di Kabupaten Indragiri Hulu dengan terdakwa 7 korporasi di PN Tipikor Jakarta, Jumat (10/10/2025). Surya Darmadi siap hibahkan asetnya di Kalimantan Barat senilai 10 triliun ke negara.
SIDANG KORUPSI SAWIT - Sidang kasus dugaan korupsi dan TPPU terkait kegiatan usaha perkebunan sawit di Kabupaten Indragiri Hulu dengan terdakwa 7 korporasi di PN Tipikor Jakarta, Jumat (10/10/2025). Surya Darmadi siap hibahkan asetnya di Kalimantan Barat senilai 10 triliun ke negara. (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Yang menarik, kunjungan tersebut bukan sekadar transit medis.

Sumber internal menyebutkan bahwa Surya masih sempat “mengatur bisnis” dari balik ruangannya di lantai 12.

Misteri kunjungan Surya Darmadi menjadi pusat perhatian. Kesaksian Yeni Sagita Wijaya, staf keuangan PT Ceria Prima (anak perusahaan Duta Palma), di sidang Tipikor Jakarta Pusat pada 17 Oktober 2025, menyatakan bahwa Surya datang ke Palma Tower sebulan sekali sepanjang 2024.

Ia disebut datang tanpa borgol dan hanya bertemu singkat 5 menit.

Baca juga: Dari Ribuan Pegawai Sisa 20, Anak Buah Surya Darmadi Ambil Alih Duta Palma

Surya membantah, mengklaim kunjungan hanya ke RS Siloam di seberang gedung untuk berobat, bukan ke kantor. 

Namun, dugaan pelanggaran ini memicu pemindahannya ke Lapas Nusakambangan, lapas super maksimum di Cilacap, pada pertengahan Oktober 2025.

Pegawai Menangis

Palma Tower, dengan lobi mewah yang dilengkapi kafe, cabang bank BUMN, dan lembaga pendidikan internasional, tampak seperti gedung bisnis biasa. 

Sistem keamanannya ketat: pengunjung ke lantai atas harus punya kartu akses setelah lapor ke resepsionis.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved