Universitas Indonesia Pastikan Proses Seleksi Bakal Calon Dekan Tidak Ada Intervensi Politik
Universitas Indonesia sedang melakukan proses seleksi bakal Calon Dekan FMIPA UI, FK UI, FKM UI, hingga Vokasi UI periode 2025–2029.
Ringkasan Berita:
- Universitas Indonesia (UI) sedang melakukan seleksi bakal calon dekan untuk sembilan fakultas dan program vokasi.
- Di antaranya adalah FMIPA, FK, FKM, FFarmasi, Fasilkom, FIB, FISIP, FPsikologi, dan Vokasi.
- Tahap seleksi saat ini mencakup Asupan Publik dan pemaparan visi-misi oleh para calon yang telah lolos verifikasi administrasi
- Juru Bicara UI, Emir Chairullah, menegaskan bahwa proses seleksi bebas dari intervensi politik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) tengah melakukan proses seleksi bakal Calon Dekan FMIPA UI, FK UI, FKM UI, FFarmasi UI, Fasilkom UI, FIB UI, FISIP UI, FPsikologi UI, dan Vokasi UI periode 2025–2029.
Para bakal calon dekan yang telah dinyatakan lolos tahap verifikasi administrasi kini melangkah ke tahap berikutnya, yakni Asupan Publik serta pemaparan visi dan misi.
Juru Bicara Universitas Indonesia (UI), Emir Chairullah memastikan seluruh proses seleksi bakal Calon Dekan UI bebas dari intervensi apapun termasuk politik.
Apalagi setelah mendapat sorotan dari Komisi X DPR RI.
"Tidak ada intervensi politik dalam pemilihan dekan di UI," kata Emir dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Lebih jauh, Emir menekankan pemilihan bakal calon dekan UI akan berjalan transparan.
Hal Ini untuk membangun kepercayaan dan memastikan akuntabilitas, guna menghasilkan pemimpin yang paling berkualitas dan berintegritas.
"Proses pemilihan dekan di UI dilakukan secara transparan. Melalui proses otonom perguruan tinggi," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menegaskan bahwa pemilihan dekan seluruh fakultas Universitas Indonesia harus terbebas dari praktik politik aliran maupun intervensi kekuasaan tanpa terkecuali.
"Dugaan intervensi politik dan politik aliran dalam pemilihan dekan, di kampus manapun itu, termasuk di Universitas Indonesia ini, bagi kami merupakan hal yang serius dan tidak sejalan dengan prinsip otonomi perguruan tinggi," kata Lalu.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong Kemendiktisaintek dan pihak kampus Universitas Indonesia untuk memastikan proses pemilihan berjalan transparan, objektif, serta bebas dari tekanan politik.
"Ini agar integritas akademik tetap terjaga. Pemilihan Dekan bagian dari otonomi kampus, sudah semestinya harus bebas dari semua intervensi politik pihak manapun," ujarnya.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengimbau agar proses pemilihan dekan seluruh Fakultas UI benar-benar terbebas dari intervensi kekuasaan.
"Kampus ya harus bebas intervensi dan memang harus mencerminkan jiwa-jiwa akademik. Itu yang harus ditekankan,” kata Trubus dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).
| Prabowo Apresiasi Kinerja Rektor Universitas Indonesia, Sukses Lampaui Ohio State University |
|
|---|
| Roy Suryo Sindir Jokowi: Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM Harusnya 17 Agustus, Kenapa Mundur? |
|
|---|
| Mandatori B50 Perlu Fleksibilitas Demi Jaga Keseimbangan Industri Sawit Nasional |
|
|---|
| Jokowi Hadiri Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM, Rektor Ova Emilia: Alumni Kebanggaan Kami |
|
|---|
| Universitas Indonesia Gelar Seleksi Calon Dekan, Pengamat Minta Pemilihan Bebas dari Intervensi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.