Rabu, 5 November 2025

Tentara Australia Datangi RSUD Malingping Banten Untuk Tukar Ilmu Soal Penanggulangan Bencana

15 tentara Australia atau Australian Defence Force (ADF) menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, Banten, Selasa (28/10/2025).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
TUKAR ILMU - 15 tentara Australia atau Australian Defence Force (ADF) menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, Banten pada Selasa (28/10/2025). Health Planner ADF, Kapten Lyndan Spitteler, menjelaskan mereka datang untuk bertukar ilmu terkait penanggulangan bencana dengan TNI dan petugas RSUD Malingping, Lebak, Banten. 
Ringkasan Berita:
  • Tentara Australia disambut tarian saat sambangi rumah sakit
  • Tinjau  Instalasi Gawat Darurat RSUD Malingping
  • Tinjau kesiapan dan kemampuan RSUD Malingping dalam penanggulangan bencana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 15 tentara Australia atau Australian Defence Force (ADF) menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, Banten, Selasa (28/10/2025).

Mereka datang bersama Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Edi Saputra, Paban VIII/ Latma Biro Lat Sops TNI, dan Kolonel Arm Edwin Habel.

Mereka datang untuk bertukar ilmu tentang penanggulangan bencana dalam rangkaian Latihan Gabungan Bersama Terpadu (Latgabmapad) Bhakti Kanyini Ausindo 2025 di wilayah Lebak Selatan, Provinsi Banten.

Rombongan disambut tari-tarian dan pengalungan kain adat Baduy.

Tampak para tentara Australia yang hadir menikmati musik dan tarian bernuansa modern.

Baca juga: Cerita Jenderal Maruli Simanjuntak Dimarahi Provost karena Pakai Sandal Jepit saat Daftar Jadi TNI

Terlihat satu di antaranya ikut bergoyang menikmati iringan musik.

Health Planner ADF, Kapten Lyndan Spitteler, menjelaskan dirinya datang bersama sejumlah personel ADF yang memiliki fokus pada dukungan kesehatan.

Lyndan menjelaskan di RSUD Malingping pihaknya mendapatkan sejumlah materi terkait penanggulangan bencana dari sejumlah pemangku kepentingan terkait.

Selain itu, mereka juga menyampaikan sejumlah penjelasan dari sudut pandang ADF bagaimana mereka mengelola penanggulangan bencana.

Baca juga: 22 Personel TNI AU Disiapkan Untuk Jadi Awak Airbus A400M Anyar yang Segera Tiba di Tanah Air

Mereka juga sempat melakukan peninjauan fasilitas RSUD di antaranya adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Dari apa yang saya lihat di sini, saya merasa apa yang ada di rumah sakit ini siap untuk penanggulangan bencana. Para petugas di sini tampak sangat siap. Selain itu, para staf juga memiliki banyak pengetahuan (terkait penanggulangan bencana)," ujar Lyndan.

Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Edi Saputra yang juga bertugas sebagai Direktur Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjelaskan kegiatan dilaksanakan untuk melihat kesiapan dan kemampuan RSUD Malingping dalam penanggulangan bencana.

Sehingga, ke depannya, bila ada bencana alam, maka prosedur dan standard operational procedure (SOP) yang telah disepakati semua instansi terkait telah siap.

"Di rumah sakit ini kita melihat kesiapan dan kapabilitas rumah sakit Malingping ini untuk perawatan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana, dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki rumah sakit baik dokter, perawat, maupun fasilitas yang ada," tutur Edi.

"(Sehingga) Bilamana terjadi bencana, rumah sakit ini sudah siap menjadi rumah sakit rujukan dari para korban yang mengalami dampak bencana itu sendiri," lanjutnya.

Rumah sakit Tipe C itu sendiri memiliki total 155 tempat tidur termasuk perawatan dan non perawatan.

Terdapat total 26 tempat tidur IGD, tiga ruangan operasi, delapan tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), hingga alat CT Scan.

Namun demikian, Kepala Instalasi Humas dan Promkes Edi Yulia Ramdan menjelaskan RSUD Malingling belum memiliki dokter spesialis ortopedi.

"Sehingga mungkin kami bisa stabilkan kondisi pasien (patah tulang) di IGD. Dan bila kondisinya sudah stabil, baru dirujuk. Rata-rata kalau bencana gempa atau lainnya, risiko tulang patah pasti besar. Sehingga memang kami sedang mengupayakan untuk melengkapi dengan dokter spesialis ortopedi," ujarnya.

Apa Itu Bhakti Kanyini Ausindo 2025?

Latgabmapad Bhakti Kanyini Ausindo 2025 adalah latihan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana atau Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) yang digelar atas kerja sama TNI bersama Austalian Defence Force (ADF) pada Oktober 2025.

Skenario yang dilatihkan adalah melaksanakan operasi gabungan bersama terpadu penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan wilayah Jakarta dan Lebak Selatan, Banten dalam rangka mengembalikan stabilitas kehidupan masyarakat, kesejahteraan, dan keamanan daerah yang terdampak bencana gempabumi dan tsunami.

Latihan dibuka Senin 20 Oktober 2025 dan rencananya ditutup pada Kamis 30 Oktober 2025.

Tahapan latihan di antaranya Table Top Exercise (TTX), Field Training Exercise (FTX), Demonstrasi Puncak, dan Penutupan.

Sejumlah hal yang dilatihkan antara lain terkait pengetahuan bencana alam di Indonesia, pengenalan sistem dan organisasi penanggulangan bencana di Indonesia, prosedur penanganan bencana dan pencarian korban di Indonesia, dan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/Instansi/Organisasi terkait dalam penanggulangan bencana alam.

Selain itu juga SOP Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) Multinasional, SOP penerimaan bantuan penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusian dari luar negeri di Indonesia, SOP menghadapi bencana di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, serta keahlian dan kemampuan yang diperlukan dalam penanganan bencana alam.

Pada tahap latihan lapangan, sejumlah materi hang disimulasikan antara lain simulasi tanggap darurat, prosedur dan praktek kerja badan-badan manajemen darurat sipil dan integrasi militer dalam kegiatan tanggap darurat, dan pengetahuan standar infrastruktur lapangan udara dan pelabuhan laut dalam kegiatan tanggap darurat.

Selain itu juga pembuatan jalur pengungsian dan pelaksanaan pengungsian, pencarian, deteksi (Life Locator) dan dan penyelamatan korban, bantuan kesehatan dan evakuasi medis, dan penyediaan air besih.

Total pelaku latihan mencapai 323 orang yang terdiri dari TNI, Kementerian dan Lembaga terkait, masyarakat, ADF, ⁠US Marine Corps , dan Militer Timor Leste.

Sedangkan staf latihan sebanyak 35 orang terdiri dari Mabes TNI, Mabesad, Balakpus Mabes TNI, Balakpus Angkatan, Kodam III/Siliwangi, dan Korem 064/Maulana Yusuf.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved