Rabu, 29 Oktober 2025

Proyek Kereta Cepat

Aktivis 98 Sebut Luhut Tak Sengaja Bilang Whoosh 'Busuk' Sejak Awal: Luhut Mau Katakan Ini Korup

Pernyataan Luhut soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu untuk ditelusuri lebih lanjut karena Whoosh kini dinilai menjadi beban negara.

Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
Endrapta Pramudhiaz
UTANG WHOOSH - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara "1 Tahun Pemerintah Prabowo-Gibran: Optimism On 8 persen Economic Growth" di Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025). Pernyataan Luhut soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu untuk ditelusuri lebih lanjut karena Whoosh kini dinilai menjadi beban negara. 

Ringkasan Berita:
  • Luhut secara terbuka mengakui bahwa proyek Whoosh itu sudah bermasalah sejak awal
  • Aktivis 98 menyebut Luhut tidak sengaja mengatakan proyek Whoosh busuk sejak awal 
  • Pernyataan Luhut soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu dinilai perlu untuk ditelusuri lebih lanjut

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis 98 sekaligus akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menyoroti pernyataan eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh busuk sejak awal.

Luhut secara terbuka mengakui bahwa proyek Whoosh itu sudah bermasalah sejak dia menjabat sebagai Menko Marves era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

"Whoosh itu kan tinggal restructuring saja, siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN? Restructuring, saya sudah bicara dengan China karena saya yang sejak awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang," ujar Luhut dalam diskusi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di JS Luwansa, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Pernyataan tersebut, menurut Ubed, tidak sengaja dilontarkan oleh Luhut karena ingin menyampaikan ada korupsi dalam proyek Whoosh ini.

Ubed mengatakan, karena hal itu disampaikan seorang elite pejabat, maka pernyataan tersebut dimaknai serius.

"Itu alam bawah sadarnya, Luhut mau mengatakan ini korup, dia washing hand tuh, dia mau cuci tangan. Tapi kan pernyataan itu bermakna sangat serius sebetulnya, kan narasi elite pejabat itu penting untuk dicermati," kata Ubed, dikutip dari YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Rabu (29/10/2025).

Ubed pun bertanya-tanya, apa alasan Luhut sebenarnya sampai dia melontarkan pernyataan yang demikian.

Jika Ketua Dewan Ekonomi Nasional tersebut sudah tahu bahwa proyek Whoosh itu busuk atau bermasalah dari awal, kenapa tetap dilanjutkan.

Maka dari itu, menurut Ubed, Luhut perlu dimintai pertanggung jawaban, dimintai penjelasan lebih lanjut atas pernyataan tersebut.

"Kenapa Luhut sampai mengatakan itu, sudah tahu busuk kenapa terus dijalankan? Kan perlu diminta juga pertanggung jawabannya, kalimat itu apa maksudnya? Busuknya di mana nih? Bagaimana ceritanya?"

"Apakah yang busuk itu Presiden? Misalnya, yang busuk kontraktornya? Yang busuk itu apakah ada cawe-cawe dari anggota DPR supaya diam misalnya, atau yang busuk ya Luhut menjadi bagian dari kebusukan itu, misalnya ya, itu kan terbuka untuk ditafsirkan," papar Ubed.

Baca juga: Mahfud MD Bocorkan Informasi soal Dugaan Korupsi Whoosh, Ragu Luhut Terlibat: Saya Tahu Karakternya

Oleh karena itu, kata Ubed, pernyataan Luhut soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu perlu untuk ditelusuri lebih lanjut.

Sebab, proyek Whoosh tersebut kini dinilai menjadi beban negara karena tata kelolanya buruk sejak awal.

"Jadi itu pernyataan yang patut juga ditelusuri, kalau sudah busuk kenapa harus jalan gitu. Jadi menurut saya ya tata kelola yang buruk yang mengakibatkan sekarang menjadi persoalan yang menjadi beban negara," jelas Ubed.

Proyek Whoosh tersebut belakangan tengah ramai dibicarakan, apalagi setelah Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan agar utang tersebut dibayarkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved