Sabtu, 1 November 2025

Proyek Kereta Cepat

Presiden Prabowo Bakal Gelar Rapat Khusus Bahas Utang Whoosh

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan membuat rapat khusus untuk membahas polemik pembayaran utang proyek kereta cepat Whoosh.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
PRABOWO - Potret residen Prabowo Subianto pada Selasa, (28/10/2025). Ia dikabarkan akan membuat rapat khusus untuk membahas polemik pembayaran utang proyek kereta cepat Whoosh. 

Ringkasan Berita:
  • Polemik utang kereta cepat Whoosh akan dibahas Prabowo dalam rapat khusus
  • Waktu rapat khusus soal Whoosh belum dijadwalkan
  • Danantara siapkan opsi bereskan utang Whoosh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan membuat rapat khusus untuk membahas polemik pembayaran utang proyek kereta cepat Whoosh

Kabar itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai melakukan rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

"Itu nanti dibahas khusus (polemik utang whoosh)," ujar Airlangga.

Namun begitu, Airlangga tidak merinci mengenai kapan Prabowo akan menggelar rapat khusus membahas utang Whoosh.

Hanya saja, ia memastikan Presiden akan membuat rapat khusus dengan para menteri kabinetnya.

"Ada pembahasan khusus," ujarnya.

Baca juga: DPR Minta KPK Bongkar Dugaan Mark Up Whoosh: Siapa Pun yang Terlibat Harus Diproses

Danantara Siapkan Sejumlah Opsi

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani telah mengantongi sejumlah opsi dalam membereskan pembayaran utang proyek kereta cepat.

Namun, ia belum membeberkan karena semua opsi masih dikaji secara mendalam.

"Ada beberapa opsi. Ini masih dalam pengkajian," kata Rosan ketika ditemui di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025) malam.

Baca juga: Projo Pasang Badan Usai Jokowi Disorot Proyek Whoosh: Kalau Ada Bukti, Silakan Proses Hukum

Nantinya, hasil kajian ini akan ia paparkan terlebih dahulu ke beberapa kementerian yang memiliki keterkaitan dalam proyek kereta cepat.

Antara lain Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan lain-lain.

"Jadi saya maunya ini kami evaluasi mendalam, baru kami duduk bersama (dengan kementerian-kementerian lain), kami kaji opsi yang mana, ya itu yang kami tentukan," ujar Rosan.

Karena itu, Rosan memilih untuk tidak mengungkapkan berbagai opsi tersebut ke publik sebelum dibahas dan dimatangkan bersama kementerian terkait.

Rosan sendiri telah menemui sejumlah menteri untuk menyampaikan bahwa ia dan timnya masih mengkaji berbagai opsi pembayaran utang proyek kereta cepat ini.

"Nah, kami akan sampaikan pada saat analisa komprehensif ini sudah lengkap. Bersamaan dengan itu, baru kami tentukan apa yang dibutuhkan seluruh menteri karena kami Danantara tidak bisa berjalan sendiri kan," ucap Rosan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved