GP Ansor Dorong Literasi Siber Sebagai Bagian dari Ketahanan Nasional
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin menilai ruang digital sebagai pusat pertarungan baru dewasa ini.
Ringkasan Berita:
- Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menyoroti ancaman siber global, narasi niretika, dan kerentanan data sebagai tantangan utama.
- Pertarungan modern tidak lagi soal fisik atau energi, melainkan soal penguasaan dan perlindungan data.
- GP Ansor membentuk unit khusus untuk mengaktifkan perangkat organisasi dalam menjaga keamanan dan integrasi data digital.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin menilai ruang digital sebagai pusat pertarungan baru dewasa ini.
GP Ansor adalah organisasi kepemudaan yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), didirikan sejak 1934 untuk membina, mengorganisasi, dan menggerakkan pemuda Islam dalam bidang sosial, keagamaan, dan kebangsaan.
Addin mengatakan, keamanan data, narasi niretika dan moral hingga perang siber global, menjadi salah satu gejala yang bertebaran di ruang digital dan mengancam kedaulatan siber nasional.
"Kita melihat pertarungan hari ini tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik, atau energi. Tapi juga soal data, ini yang menjadi konsen kami hari ini," kata Addin.
Hal tersebut diungkapkan Addin pada National Cybersecurity Connect (NCSC) 2025 dengan tema “Building Data Security Readiness Towards Economic Resilience.”
GP Ansor telah membentuk Badan Siber Ansor untuk merespon ancaman siber global.
Badan Siber Ansor yang akan mengaktifkan perangkat Ansor untuk aktif di ruang digital.
Semua perangkat ini adalah upaya GP Ansor untuk menjaga keamanan dan integrasi data.
"Melalui Badan Siber Ansor, kami gerakkan menjadi hub anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan keamanan data. Bahwa ini penting, termasuk juga menjadi tulang punggung dari setiap aktivitas anak muda, seperti ekonomi," katanya.
GP Ansor berkolaborasi dengan dengan PT Naganaya Indonesia Internasional, APTIKNAS, ADIGSI, WANTRII, GP Ansor, Kementerian Perindustrian RI, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN RI).
"Salah satunya kami terlibat dalam penyelenggaraan National Cybersecurity Connect 2025, di mana di dalamnya ada beragam pihak mulai dari pemerintah, swasta, praktisi termasuk organisasi kemasyarakatan," pungkasnya.
Selain GP Ansor, NCC 2025 dihadiri oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifky Harsya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi, Ketua Aptiknas Soegiharto Santoso dan Ketua ADIGSI Firlie Ganinduto.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
 
		Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Inovasi Digital Hadirkan Pengelolaan Jaringan yang Lebih Efisien |   | 
|---|
| Perkuat Ekosistem Keamanan Siber, Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia Gandeng Inggris |   | 
|---|
| Sinergi Kampus dan Industri Kembangkan Riset Digitalisasi untuk Perkebunan Nasional |   | 
|---|
| Lewat BIK 2025 di Bandung dan Surabaya, bank bjb Perkuat Dukungan terhadap Inklusi Keuangan Nasional |   | 
|---|
| Menjaga Industri Digital Indonesia: Aspirasi Driver Ojol dalam Bingkai Kebijakan |   | 
|---|
 
							 
							 
			 
          
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.