Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Sebut Air Jadi Biang Kerok Banyaknya Kasus Keracunan MBG
BGN kini tengah memperketat proses sterilisasi air yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Air bakal dilakukan sterilisasi lebih dulu
Ringkasan Berita:
- Daerah-daerah seperti Kabupaten Bandung Barat, Sleman, dan Cianjur serta Garut Jawa Barat dianggap memiliki air yang kualitasnya buruk.
- BGN kini tengah memperketat proses sterilisasi air yang digunakan dalam program MBG.
- Hingga kini BGN telah menyalurkan 1,7 miliar porsi makan di seluruh Indonesia dengan total anggaran Rp 30 triliun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kualitas air yang kurang baik dituding menjadi biang keladi banyaknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menonjol. Daerah-daerah seperti Kabupaten Bandung Barat, dan Cianjur serta Garut Jawa Barat serta Sleman, DI Yogyakarta dianggap memiliki air yang kualitasnya buruk.
Baca juga: Program MBG Diharapkan Bisa Mengatasi Masalah Gizi Buruk hingga Stunting
"Jadi airnya sedang kita usahakan agar semua berstrerilisasi sehingga tidak lagi menimbulkan gangguan pencernaan,"kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) PKS 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Karena itu Dadan menargetkan agar tidak ada lagi kasus serupa di masa mendatang. "Kami targetnya adalah nol kejadian meskipun sampai sekarang masih terjadi dan kami sedang usahakan," kata Dadan,
"Dan kami sudah kumpulkan semua orang karena ternyata banyak kejadian yang menonjol dari kualitas air yah," tambah Dadan.
Oleh karena itu, BGN kini tengah memperketat proses sterilisasi air yang digunakan dalam program MBG. Dadan memaparkan, hingga kini BGN telah menyalurkan 1,7 miliar porsi makan di seluruh Indonesia dengan total anggaran Rp 30 triliun.
Kasus keracunan MBG terus berulang. Kekinian keracunan makan bergizi gratis (MBG) terjadi Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bertambah yang memakan korban 133 orang.
Keracunan MBG terjadi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Selasa (28/10/2025). Keracunan dialami oleh siswa dengan berbagai jenjang, mulai SD, SMP, hingga SMK. Mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, sakit perut, dan muntah usai menyantap menu MBG di sekolah.
Baca juga: Ahli Gizi Soroti Efektivitas Program MBG, Perlu Monitoring di Satuan Pendidikan
Kejadian keracunan MBG di Desa Cibodas ini bukan kasus pertama di Kabupaten Bandung Barat. Tercatat ada enam kasus keracunan selama dua bulan terakhir yang terjadi di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Cipongkor, Cihampelas, Cisarua, Padalarang dan Lembang.
Bahkan pada September lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena keracunan menimpa lebih dari 1.000an siswa.
Baca juga: Ruko di Jakarta Utara Digeledah Polisi, Ditemukan Barang Impor Diduga Ilegal Buat MBG
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.