Konflik Palestina Vs Israel
Guru Besar UI: Pengiriman Pasukan TNI ke Palestina Tak Perlu Tunggu Mandat PBB
Indonesia tidak perlu menunggu persetujuan atau mandat dari PBB ntuk mengirim pasukan perdamaian internasional .
Ringkasan Berita:
- Tak perlu mandat PBB untuk kirim pasukan perdamaian
- Indonesia siap mengirim 20 ribu pasukan TNI
- Bersyukur Indonesia bisa berbuat dalam mewujudkan perdamaian
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Prof Hikmahanto Juwana menyatakan Indonesia tidak perlu menunggu persetujuan atau mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirim pasukan perdamaian internasional atau International Stabilization Force (ISF) ke wilayah Gaza, Palestina.
Hal ini ditegaskan Prof Hikmahanto dalam diskusi yang digelar Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) bertajuk 'Keamanan Nasional Indonesia dalam Dinamika Tantangan Global' di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Senin (3/11/2025).
"Yang kita juga harus lihat ini rencana dari masyarakat internasional untuk menghadirkan pasukan ISF. Banyak yang mengatakan kita harus mendapatkan mandat dari PBB. Saya berpandangan bahwa kita tidak perlu mendapatkan mandat dari PBB," kata Prof Hikmahanto.
Ia menjelaskan, pembentukan ISF sebagai usulan penyebaran keamanan multinasional bukan didasarkan pada skema milik PBB.
Namun, ISF lahir atas dasar kesepakatan bersama atau kesukarelaan dari negara-negara yang satu suara untuk menciptakan perdamaian permanen di Gaza.
Baca juga: Media Israel Sebut TNI Bisa Diterima di Gaza, Pasukan Penjaga Perdamaian dari Turki & Qatar Ditolak
ISF ini tercetus sebagai bagian dari rencana perdamaian berisi 20 poin yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir September 2025.
"Karena ISF ini tidak dalam skema yang dibuat oleh perserikatan bangsa-bangsa. Tetapi ini hampir sama-sama seperti Coalition of the Willing," jelas dia.
Indonesia bersama Pakistan, Turki, Azerbaijan, Australia, Malaysia, Kanada, Prancis dan Siprus telah menunjukkan minat untuk berkontribusi pada ISF.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Hancur, Netanyahu Luncurkan Serangan Udara Besar-besaran ke Jalur Gaza
Bahkan Presiden Prabowo Subianto juga telah menyatakan kesiapan Indonesia mengirim 20 ribu pasukan TNI untuk menjadi bagian kekuatan ISF.
"Jadi negara-negara yang memang pada waktu Trump mengajukan 20 poin proposal, itu punya 7 poin. Dan ide saya adalah kalau kita menyumbang sampai 20 ribu bagaimana dijanjikan oleh Bapak Presiden," katanya.
Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Presiden Prabowo Subianto setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El Sheikh di Mesir menyatakan kesiapan Indonesia dalam membantu proses perdamaian di Gaza.
Indonesia pun akan menyiapkan pasukan jika dibutuhkan.
"Kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap. Itu sudah saya tegaskan. Kita sekarang akan bicara detailnya. Ini masih rumit, tidak gampang. Tapi kita mulai kerja," kata Prabowo, Selasa (14/10/2025).
Menurut Prabowo, Indonesia selalu diajak untuk ikut mendukung proses perdamaian di Palestina.
Hal itu merupakan tekad bangsa Indonesia sejak dahulu.
"Tekad saya, puluhan tahun saya membela Palestina. Puluhan tahun sejak saya masih muda. Kita terus-menerus mendukung kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina," katanya.
Prabowo bersyukur bahwa Indonesia bisa berbuat dalam mewujudkan perdamaian.
Indonesia juga bisa memberikan bantuan kepada rakyat Palestina yang mengalami kesusahan.
"Indonesia selama ini aktif. Kita kirim bantuan, kita kirim kapal, kita kirim Hercules berkali-kali. Saya kira rakyat Palestina dan rakyat Timur Tengah melihat bagaimana komitmen Indonesia. Kita juga kirim bantuan pangan cukup besar. Ribuan ton beras kita kirim. Dan kita terus komit untuk mendukung ini," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.