Rabu, 5 November 2025

Manuver Projo Ingin Merapat ke Gerindra, Pengamat: Strateginya Jokowi

Projo sengaja disusupkan untuk memengaruhi keputusan internal Gerindra, sekaligus memantau strategi Prabowo Subianto

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
MANUVER PROJO – Ketua Umum DPP PROJO Budi Arie Setiadi memberikan keterangan pers usai membuka Kongres III di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai langkah Relawan Projo yang menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra sekaligus mengganti logo siluet wajah Joko Widodo menurutnya itu merupakan sebuah strategi. 

Ringkasan Berita:
  • Relawan Projo ingin bergabung dengan Partai Gerindra
  • Strategi tersebut untuk menyusupkan pengaruh Jokowi) ke Gerindra
  • Hensa mengingatkan publik soal kepiawaian Jokowi dikenal dalam manuver politik

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai langkah Relawan Projo yang menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra sekaligus mengganti logo siluet wajah Joko Widodo menurutnya itu merupakan sebuah strategi.

Projo adalah organisasi relawan yang awalnya mendukung Presiden Joko Widodo, namun kini telah beralih mendukung Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Dari Jokowi ke Prabowo, Ketika Projo Dikritik sebagai Sekumpulan Orang yang Ingin Menempel Kekuasaan

Strategi tersebut kata dia, untuk menyusupkan pengaruh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Gerindra.

"Menurut saya, itu sangat mungkin adalah strategi Jokowi juga untuk menyusupkan Projo ke Gerindra, supaya Jokowi juga memahami arah dan strategi Gerindra mau apa ke depan," ujar Hensa, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Projo Bantah Romantisme dengan Jokowi Berakhir Lalu Balik Badan ke Prabowo: Jangan Framing Kami

Hensa menjelaskan, bisa jadi langkah tersebut merupakan strategi di depan publik di mana Projo tampak berpisah dari Jokowi.

Namun, ia mengingatkan catatan sejarah Projo yang pernah 'ngambek' dan mengancam bubar, tapi akhirnya selamat karena Ketua Umum Budi Arie Setiadi diangkat jadi Wakil Menteri Desa saat itu.

"Orang mungkin pikir Projo lagi ngambek. Menurut saya nggak, pasti orang-orang Projo tahu bahwa mereka harus berterima kasih pada Jokowi," tambahnya.

Hensa pun mengingatkan publik soal kepiawaian Jokowi dikenal dalam manuver politik, sehingga ia pun menilai hal itu murni strategi. 

"Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, Prabowo-Gibran 2 periode," kata Hensa.

Menurutnya, Projo sengaja disusupkan untuk memengaruhi keputusan internal Gerindra, sekaligus memantau strategi Prabowo Subianto dan partainya dalam dua periode ke depan.

"Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi buat Gerindra yang sengaja disusupkan supaya keinginan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 periode itu benar-benar terjadi," tegas Hensa.

Baca juga: Diubahnya Logo Projo Dinilai Jadi Langkah Budi Arie untuk Tinggalkan Politik Jokowi Secara Perlahan

Ia juga menyinggung munculnya pesaing Gibran Rakabuming Raka, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa popularitasnya kian meroket karena kinerjanya.

"Apalagi sekarang Gibran punya pesaing yang namanya Purbaya. Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu," katanya.

Perubahan logo Projo, yang direncanakan akan diubah menjadi semut yang melambangkan rakyat kecil, dinilai Hensa sebagai bagian dari drama atau pertunjukkan politik.

"Menjadi Gajah vs Semut itu tandanya sudah terbaca seolah-olah berpisah, padahal politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan atau terlihat, kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik," pungkasnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved