Rabu, 5 November 2025

Proyek Kereta Cepat

Eks Menhub Ignasius Jonan Ungkap Tak Bahas Soal Whoosh dengan Prabowo, Yakin Presiden Punya Solusi

Eks Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin (3/11/2025).

|
Tangkap layar KompasTV
IGNASIUS JONAN - Dalam foto: Mantan Menteri Perhubungan RI (Menhub) Ignasius Jonan dalam konferensi pers seusai pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (3/11/2025) sore. Jonan mengungkap dirinya tidak ditanyai soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo. 

Menurutnya, dirinya sudah tidak lagi menjadi anggota kabinet, sehingga bukan pada tempatnya untuk memberikan komentar.

"Enggak ada, saya sudah pensiun, saya enggak akan menyampaikan pendapat. Enggak ada. Diskusi saja," tutur Jonan.

Kata Prabowo

Seusai pertemuan dengan Ignasius Jonan, Prabowo mengungkap apa yang dibahas bersama pengusaha kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 tersebut.

Menurutnya, ada beberapa isu strategis yang dibahas. Salah satunya proyek Whoosh

Prabowo juga mengaku senang sudah berdiskusi bersama Jonan.

“Ya, kita tukar-menukar pandangan, ya. Beliau, saya kira, tokoh. Tokoh bangsa. Jadi, saya senang selalu ketemu dan tukar-menukar pandangan dalam banyak hal,” ujar Prabowo setelah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Prabowo menyebut diskusi berlangsung hangat dan produktif.

Ia tidak menampik bahwa isu transportasi, termasuk proyek Whoosh, menjadi bagian dari pembicaraan.

“Ya, kita bicara selalu [soal kereta api],” ujarnya singkat.

Ignasius Jonan di Tengah Polemik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan RI 2014-2016, Ignasius Jonan sudah beberapa kali mengungkapkan penolakannya soal keberadaan rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Ia sempat menolak menerbitkan izin trase pembangunan kereta cepat karena dinilai masih ada beberapa regulasi yang belum dipenuhi, terutama terkait masa konsesi. 

Ada beberapa alasan lebih rinci di balik penolakan Jonan terhadap proyek KCJB.

Di antaranya, kecepatan kereta yang tidak akan maksimal lantaran jarak antar-stasiun yang mepet untuk sekelas kereta dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Lalu, rute Jakarta-Bandung terbilang pendek yang hanya 150 kilometer.

Pada pertengahan 2014 pun, Jonan telah terang-terangan mengaku dirinya menolak proyek tersebut.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved