Rabu, 5 November 2025

Proyek Kereta Cepat

Eks Menhub Ignasius Jonan Ungkap Tak Bahas Soal Whoosh dengan Prabowo, Yakin Presiden Punya Solusi

Eks Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin (3/11/2025).

|
Tangkap layar KompasTV
IGNASIUS JONAN - Dalam foto: Mantan Menteri Perhubungan RI (Menhub) Ignasius Jonan dalam konferensi pers seusai pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (3/11/2025) sore. Jonan mengungkap dirinya tidak ditanyai soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo. 

Bahkan, utang proyek Whoosh dinilai bagai bom waktu.

Proyek ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,54 triliun, dari biaya awal yang direncanakan 6,07 miliar dollar AS.
 
Sehingga, total investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp116 triliun.

Untuk membiayai investasi 7,2 miliar dollar AS pada proyek ini, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.

Sementara sisanya berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu PT KCIC yang merupakan gabungan dari PSBI (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen).

Whoosh jelas memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero).

Utang untuk pembiayaan proyek Whoosh membuat PSBI mencatat kerugian senilai Rp1,625 triliun pada semester I-2025 saja.

Sebagai lead konsorsium PSBI, maka PT KAI (Persero) menanggung porsi kerugian paling besar, yakni Rp951,48 miliar per Juni 2025, jika dibanding tiga BUMN anggota konsorsium PSBI lainnya.

Sehingga, beban yang ditanggung PT KAI (Persero) begitu berat, baik dalam bentuk biaya operasional kereta cepat maupun pengembalian utang.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin bahkan menyebut besar utang proyek Whoosh ini bagai bom waktu, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BPI Danantara untuk menanganinya.

“Kami akan koordinasi dengan Danantara untuk masalah KCIC ini, terutama kami dalami juga. Ini bom waktu,” ujar Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Sebelumnya, Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan, besaran bunga utang KCJB terbagi menjadi dua tergantung pada denominasi utang.

Total utang 542,7 juta dollar AS diberikan dalam denominasi dollar AS sebesar 325,6 juta dollar AS (Rp 5,04 triliun) bunganya 3,2 persen dan sisanya sebesar 217 juta dollar AS (Rp 3,36 triliun) diberikan dalam denominasi renminbi alias yuan (RMB) dengan bunga 3,1 persen.

"Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun. Untuk loan (denominasi) dollar AS 3,2 persen, untuk loan dalam RMB 3,1 persen," ujar Didiek Hartantyo, dilansir Kompas.com.

Prabowo: Jangan Khawatirkan Whoosh

Prabowo mengungkapkan akan bertanggung jawab soal polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Prabowo menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir soal permasalahan utang yang dihadapi terkait Whoosh.

"Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya," katanya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, pada Selasa (4/11/2025).

Prabowo juga meminta agar PT KAI berfokus saja dalam pelayanan terhadap masyarakat dan tidak usah memikirkan polemik Whoosh.

Dia kembali menegaskan bahwa pemerintah kini turut membantu untuk menyelesaikan utang terkait Whoosh.

Ia mengungkapkan bahwa transportasi publik seperti Whoosh memang dibangun bukan untuk mencari untung, tetapi demi memberikan pelayanan bagi rakyat.

"Whoosh itu semua public transport di seluruh dunia, itu jangan dihitung untung-untung atau rugi-rugi, nggak! Hitung, manfaat nggak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation," tegasnya.

Prabowo mengatakan bahwa Indonesia mampu untuk membayar utang Whoosh. Dia turut memperingatkan agar polemik utang ini tidak dipolitisasi.

"Jadi jangan khawatir. Saya sudah sampaikan dan saya sudah pelajari masalahnya, Indonesia sanggup (membayar utang Whoosh), wajar semuanya itu. Jangan dipolitisasi," katanya.

"Bangsa kita kuat, bangsa kita kaya. Yang penting sekarang pemerintah tidak boleh lengah, dibohongi, dan membiarkan mencuri keuangan negara," sambung Prabowo.

(Tribunnews.com/Rizki A./Igman Ibrahim)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved