Jumat, 7 November 2025

Kata Pengamat Soal Keseriusan Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Singgung Jokowi hingga Temperamen

Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, bergabung dengan Gerindra akan membawa keuntungan bagi Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi

TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
BUDI ARIE MAU GABUNG GERINDRA - Dalam foto: Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi saat masih menjabat sebagai Menteri Koperasi RI dan berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Jakarta, Kamis (14/8/2025). Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyoroti keseriusan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk gabung ke Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya). TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE 
Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi telah menyatakan ingin bergabung ke partai yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto, Partai Gerindra.
  • Keseriusan Budi Arie untuk gabung ke Gerindra disorot oleh pengamat politik dari Citra Institute, Efriza.
  • Efriza tak hanya menyinggung soal keuntungan yang akan didapat Budi Arie, tetapi juga membahas temperamen Budi Arie jika memang serius merapat ke Gerindra.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyoroti keseriusan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk gabung ke Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya).

Manuver Budi Arie yang secara terbuka menyatakan ingin bergabung dengan Partai Gerindra menjadi sorotan publik sejak diumumkan di Kongres III Projo pada Sabtu, 1 November 2025 lalu.

Hal tersebut seolah mengindikasikan perubahan arah loyalitas Budi Arie.

Ia yang dari awalnya menjadi pendukung mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berubah ke mendukung partai penguasa yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Padahal, ada anak bungsu Jokowi yang juga sedang memimpin partai, yakni Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Akan tetapi, setelah pernyataan ingin merapat ke Partai Gerindra, keseriusan dan niat Budi Arie Setiadi pun disorot.

Menurut Efriza, ada beberapa faktor yang mendukung bahwa Budi Arie memang serius untuk mendekat ke partai berlambang kepala burung garuda dengan warna kuning keemasan itu.

"Dan kita juga bisa melihat apakah Budi ini benar-benar akan serius bersama dengan Gerindra mendukung Pak Prabowo." kata Efriza saat menjadi narasumber dalam program On Focus yang diunggah di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (5/11/2025).

Efriza menilai, bergabung dengan Gerindra akan membawa keuntungan tersendiri bagi loyalis Jokowi yang pernah menjadi Menteri Koperasi RI sebelum di-reshuffle Prabowo, Senin (8/9/2025) lalu.

"Kalau kita melihat, secara realistis memang menguntungkan bagi Budi," papar Efriza.

Keuntungan pertama, terkait kondisi kesehatan Jokowi.

Baca juga: Prabowo Bantah di Bawah Kendali Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Kok Dibilang Takut

Kedua, ada perlindungan, terlebih karena nama Budi Arie terseret kasus judi online.

"Pertama, menguntungkannya adalah Pak Jokowi saat ini sedang sakit, seperti yang sudah disampaikan di forum Kongres III Projo, sehingga tidak bisa berkumpul atau berkerumun, dan banyak permasalahan pribadi," kata Efriza.

"Kedua, Budi tersangkut kasus judi online dan tentu membutuhkan perlindungan."

Nama Budi Arie Setiadi sempat disebut dalam surat dakwaan kasus pemblokiran situs judi online Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Terkait surat dakwaan ini, ada empat terdakwa, yakni Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony, Terdakwa II Adhi Kismanto, Terdakwa III Alwin Jabarti Kiemas, dan Terdakwa IV Muhrijan Alias Agus.

Dalam surat dakwaan dibacakan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025), tercantum persentase jatah masing-masing dari praktik penjagaan situs judi online berdasarkan keterangan saksi.  

Khususnya, Budi Arie mendapat jatah sekitar 50 persen. 

"Pembagian untuk Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen, dan untuk Saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga," ungkap jaksa.

Pengakuan saksi ini sudah dibantah oleh Budi Arie dan menyatakan dirinya tak tahu menahu dan tak terlibat.

Singgung Temperamen

Soal keseriusan Budi Arie Setiadi untuk bergabung ke Partai Gerindra, pengamat politik dari Citra Institute Efriza juga menyoroti temperamen politisi kelahiran Jakarta, 20 April 1969 itu.

Temperamen sendiri merupakan bagian dari karakter seseorang yang memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikirannya.

Menurut Efriza, Budi memiliki temperamen yang cukup tinggi, dan dapat dinilai politik praktisnya.

"Yang ketiga, yang jadi menarik adalah apakah Budi Arie benar-benar serius kepada Prabowo, kalau dilihat nyata-nyatanya temperamen Budi ini lumayan tinggi juga," kata Efriza.

"Kita bisa melihat dalam hal ini, temperamen itu bisa dinilai memang politik praktisnya atau pragmatisnya."

Efriza pun menjabarkan sikap temperamen Budi Arie, yakni pertama, saat Projo menyatakan tak lagi mendukung Jokowi karena menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI.

Lalu, Projo menyatakan kembali memberi dukungan kepada Jokowi ketika Budi Arie mendapat posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.

"Contoh misalnya, ketika Pak Prabowo diajak bergabung ke [Kabinet Jokowi menjadi Menteri Pertahanan RI], Budi menyatakan Projo tidak lagi mendukung Pak Jokowi,"

"Kemudian, menyatakan kembali mendukung ketika ia mendapatkan jabatan sebagai menteri giveaway atau posisi wakil menteri."

Efriza juga menyoroti temperamen Budi Arie saat direshuffle, di mana ia sempat meng-unfollow akun Instagram Prabowo, lalu mem-follow kembali.

"Yang kedua adalah ketika di-reshuffle, unfollow IG [akun Prabowo] kemudian follow kembali," ujarnya.

Budi Arie Setiadi Blak-blakan Mau Gabung Gerindra

Dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu-Minggu (1-2/11/2025) lalu, Ketua Umum ProJo Budi Arie Setiadi telah menyatakan soal dukungan untuk Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, ia menyampaikan kemungkinan dirinya akan merapat ke Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh Prabowo.

Bergabung dengan Gerindra, klaim Budi Arie, merupakan upaya untuk membantu memperkuat agenda politik sang presiden.

Ia bahkan sudah meminta izin kepada para relawan ProJo, sekaligus memberikan arahan untuk mendukung partai berlambang kepala Burung Garuda dengan warna kuning keemasan itu.

"Dan karena itu kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden," kata Budi Arie.

"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya."

"Nggak usah diterjemahin lugas-lugas, kalian sendiri terjemahin, ya. Yang pasti begini, kami akan mendukung partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo."

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved