Ledakan di Jakarta Utara
“Allahuakbar, Duar!” — Masjid Sekolah di Jakarta Meledak Saat Iqamah, 96 Korban Luka
Iqamah berkumandang, lalu “duar!” Masjid sekolah negeri di Jakarta meledak. 96 korban luka, saksi selamat ungkap detik-detik mencekam.
Ia mencoba melepaskan baju korban agar api tak terus membakar tubuh mereka.
Awalnya ia mengira ledakan berasal dari perangkat masjid, namun kemudian melihat benda yang diduga bekas bom.
“Saya yakin itu bom. Setelah korban aman, saya lari ke lapangan,” jelasnya.
Tak lama berselang, dua ledakan susulan terjadi.
Nino mendengar ledakan kedua saat berada di lapangan, dan ledakan ketiga terjadi di dekat pintu belakang sekolah.
“Kurang dari semenit ya. Meledak lagi. Itu jelas di bagian belakang, di pintu kecil dekat tempat sampah,” tambahnya.
Kegiatan Sekolah dan Identitas Terduga Pelaku
FN, 17 tahun, siswa yang diduga sebagai pelaku, menurut Nino tidak mengikuti salat Jumat dan mengenakan pakaian berbeda dari seragam sekolah.
“Dia enggak salat Jumat. Pakai baju lain,” ucapnya. “Kelasnya FN cuma lima orang yang masuk. Termasuk dia juga,” tambahnya.
Setelah tiga ledakan terjadi, FN ditemukan terkapar di dekat pintu belakang sekolah.
Nino menduga FN melakukan percobaan bunuh diri, karena di dekat tubuhnya terdapat tulisan “die” yang dibuat dengan cairan merah.
“Dia kayak bunuh diri gitu. Di sampingnya ada tulisan ‘die’. Bukan darah sih,” jelasnya.
Siswa lain, Reki (nama disamarkan), yang duduk di bagian tengah masjid, juga menjadi korban selamat. Ia mengalami luka di kepala dan sempat dirawat.
“(Ledakan) setelah khutbah, lagi doa, mau salat,” ucap Reki.
“Jaraknya 10–15 menit antara ledakan pertama dan kedua,” katanya.
Korban Luka, Bau Kimia, dan Evakuasi Darurat
Siswa lain, Arman, menyebut ledakan terdengar dari arah belakang masjid dan disertai bau menyengat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.