Senin, 17 November 2025

Khutbah Jumat, 14 November 2025: Berlebihan Selalu Berakibat Buruk

Artikel berikut berisi tentang teks khutbah Jumat berjudul "Berlebihan Selalu Berakibat Buruk", bisa dibacakan saat shalat Jumat, 14 November 2025.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KHUTBAH JUMAT - Sejumlah umat muslim melaksanakan shalat jumat berjamaah di antara kios di Pasar Tanah abang blok F, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015). Berikut teks khutbah Jumat berjudul "Berlebihan Selalu Berakibat Buruk", bisa dibacakan saat shalat Jumat, 14 November 2025. 

Kelima, berlebihan dalam politik dan kekuasaan. Fenomena berlebihan dalam mengejar kekuasaan, seperti politik uang dan korupsi, mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemimpin. Dampaknya juga semakin luas, KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang dilakukan akan menggerogoti keuangan negara dan memperlebar jurang ketidakadilan sosial.

Jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,

Sikap berlebih-lebihan yang khatib sampaikan tentu menjadi musuh, tidak hanya manusia namun menjadi musuh negara, karena dampaknya sangat besar dan luas. Hadis terakhir dari Babul Adab dari Kitabul Jami’ dari Kitab Bulughul Maram.

كُلْ, وَاشْرَبْ, وَالْبَسْ, وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ, وَلَا مَخِيلَةٍ.

“Maka, minum, berpakaian, dan bersedekah hendaknya dilakukan tanpa berlebihan (israf) dan tanpa kesombongan.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad dan Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan secara ta’liq).

Israf atau berlebih-lebihan dijelaskan oleh Imam Al Ghazali dalam Iḥya’ ‘Ulum Ad-Din, yang menjelaskan bahwa israf yaitu menggunakan sesuatu di luar kadar kebutuhan yang wajar, meskipun sesuatu itu halal. Menurut Al Ghazali, berlebihan akan menutup pintu kesyukuran karena manusia tidak lagi melihat nikmat Allah sebagai amanah, tetapi sekadar alat pemuas hawa nafsu. Selanjutnya Yusuf Al Qardhawi juga dalam kitabnya Fiqh Al-Ḥalal wa Al-Ḥaram, menegaskan bahwa israf adalah satu di antara penyebab utama dari kerusakan ekonomi modern, karena pola konsumsi yang tidak terkendali melahirkan utang, krisis energi, dan kerusakan lingkungan. Menurutnya, ajaran Islam tentang larangan berlebih-lebihan sangat relevan untuk menghadapi krisis global saat ini.

Jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,

Berlebih-lebihan dalam makan, minum, harta, bahkan dalam berucap dan berperilaku, akan mendatangkan keburukan. Banyak penyakit muncul karena berlebihan dalam makanan. Banyak perselisihan timbul karena berlebihan dalam hawa nafsu. Padahal Rasulullah saw bersabda:

إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّيْنِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ اَلْغُلُوُّ فِي الدِّيْنِ.

“Hati-hatilah kalian dari sikap berlebihan, karena yang membinasakan umat sebelum kalian adalah sikap berlebihan dalam agama.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Menjadi umat yang moderat tidak hanya dalam keberagamaan, tetapi juga moderat dalam banyak hal. Sikap berlebihan membawa kerusakan, sedangkan sikap pertengahan membawa keberkahan. Oleh karena itu, mari kita biasakan hidup sederhana, cukup dengan apa yang halal, jauhi sifat tamak dan berlebih-lebihan. Rasulullah saw sendiri hidup penuh kesederhanaan, padahal beliau mampu untuk hidup mewah. Itulah teladan yang harus kita ikuti.

Mari kita menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari sifat berlebihan yang hanya membawa kesusahan. Mari kita berdoa agar para pemimpin kita juga berani melahirkan kebijakan yang mengarah pada pembangunan bangsa ini secara adil, berimbang, dan keberlanjutan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِآيآتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ‎أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً .‎اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, رَبَّنَا آتِنَا فِي ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي ٱلْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ. عِبَادَ اللَّهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر.

(Tribunnews.com/Latifah)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved