Selasa, 18 November 2025

MUI Anggap AI Sebagai Alat untuk Mencari Rujukan Beragama, Bukan Pengganti Ulama

MUI bakal mengeluarkan pedoman bagi umat Islam dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 

mui.or.id
PANDUAN AI - Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPP MUI, Masduki Baidlowi, dan Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh, di kantor MUI, Jakarta, belum lama ini. Disampaikan MUI berencana mengeluarkan panduan etika penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk rujukan keagamaan jelang Munas XI. 
Ringkasan Berita:
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengeluarkan pedoman pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) bagi umat Islam.
  • Panduan ini mencakup penggunaan AI untuk mencari rujukan keagamaan.
  • Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPP MUI, Masduki Baidlowi, menyebut panduan AI akan menjadi tindak lanjut setelah sebelumnya MUI mengeluarkan fatwa tentang etika bermedia sosial.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal mengeluarkan pedoman bagi umat Islam dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 

Panduan ini akan mencakup tentang pemanfaatan AI untuk mencari rujukan keagamaan. 

"Sekarang sudah ada AI, ada media sosial yang sudah lebih canggih gitu ya. Dan tentu saja ketika kita berbicara tadi sudah panjang lebar di komisi khusus nanti otomatis tindak lanjutnya itu ke hal yang lebih bersifat panduan dan teknis," ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat MUI Masduki Baidlowi dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Masduki mengatakan pihaknya sebelumnya telah mengeluarkan fatwa mengenai cara penggunaan media sosial. 

MUI, kata Masduki, akan mengeluarkan panduan mengenai pemanfaatan AI pada ajang Musyawarah Nasional (Munas) XI.

"Jadi secara etik ya, MUI akan memberikan panduan lebih jauh setelah dulu MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang bagaimana cara dan etika bermedsos," katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengatakan MUI akan mengeluarkan panduan kepada masyarakat aspek moral dan keagamaan dalam kaitannya dengan AI. 

Dirinya mengatakan ulama tidak boleh tergantikan dengan teknologi seperti AI. 

"Kita menjadikan kemajuan teknologi itu sebagai sebuah media, alat. Jangan sampai dibalik kita menjadi pupus dan kita menjadi tak lagi untuk bisa memberikan arti karena sudah digantikan oleh media informasi seperti artificial intelligence, akal imitasi," pungkasnya.

Munas MUI akan digelar pada 20-23 November 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Dalam gelaran akbar ini, MUI juga akan kembali melakukan proses pemilihan ketua umum.

Yang menarik, dalam proses pemilihan kandidat nantinya, MUI akan menggunakan mekanisme pemilihan melalui sistem formatur atau Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Pemilihan sistem formatur itu ada 17 formatur, yang terdiri pimpinan MUI demisioner, diantaranya mantan Wantim MUI, mantan Ketum MUI, mantan Sekjen MUI, dan Bendahara Umum.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved