MUI Anggap AI Sebagai Alat untuk Mencari Rujukan Beragama, Bukan Pengganti Ulama
MUI bakal mengeluarkan pedoman bagi umat Islam dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Ringkasan Berita:
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengeluarkan pedoman pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) bagi umat Islam.
- Panduan ini mencakup penggunaan AI untuk mencari rujukan keagamaan.
- Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPP MUI, Masduki Baidlowi, menyebut panduan AI akan menjadi tindak lanjut setelah sebelumnya MUI mengeluarkan fatwa tentang etika bermedia sosial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal mengeluarkan pedoman bagi umat Islam dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Panduan ini akan mencakup tentang pemanfaatan AI untuk mencari rujukan keagamaan.
"Sekarang sudah ada AI, ada media sosial yang sudah lebih canggih gitu ya. Dan tentu saja ketika kita berbicara tadi sudah panjang lebar di komisi khusus nanti otomatis tindak lanjutnya itu ke hal yang lebih bersifat panduan dan teknis," ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat MUI Masduki Baidlowi dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Masduki mengatakan pihaknya sebelumnya telah mengeluarkan fatwa mengenai cara penggunaan media sosial.
MUI, kata Masduki, akan mengeluarkan panduan mengenai pemanfaatan AI pada ajang Musyawarah Nasional (Munas) XI.
"Jadi secara etik ya, MUI akan memberikan panduan lebih jauh setelah dulu MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang bagaimana cara dan etika bermedsos," katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengatakan MUI akan mengeluarkan panduan kepada masyarakat aspek moral dan keagamaan dalam kaitannya dengan AI.
Dirinya mengatakan ulama tidak boleh tergantikan dengan teknologi seperti AI.
"Kita menjadikan kemajuan teknologi itu sebagai sebuah media, alat. Jangan sampai dibalik kita menjadi pupus dan kita menjadi tak lagi untuk bisa memberikan arti karena sudah digantikan oleh media informasi seperti artificial intelligence, akal imitasi," pungkasnya.
Munas MUI akan digelar pada 20-23 November 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Dalam gelaran akbar ini, MUI juga akan kembali melakukan proses pemilihan ketua umum.
Yang menarik, dalam proses pemilihan kandidat nantinya, MUI akan menggunakan mekanisme pemilihan melalui sistem formatur atau Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Pemilihan sistem formatur itu ada 17 formatur, yang terdiri pimpinan MUI demisioner, diantaranya mantan Wantim MUI, mantan Ketum MUI, mantan Sekjen MUI, dan Bendahara Umum.
| Kuota Petugas Haji 2026 per Provinsi Resmi Dirilis, Seleksi Dimulai November |
|
|---|
| Jule Tak Hadir, Hanya Na Daehoon yang Datang ke Pengadilan Agama, Sidang Cerai Perdana Ditunda |
|
|---|
| Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 Halaman 2, 3 Aktivitas 1.1 Bab 1 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Kalender Islam 2026, Lengkap dengan Jadwal Puasa Sunnah dan Hari Besar 1447-1448 Hijriah |
|
|---|
| Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Hal 169: Uji Pemahaman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Ketua-MUI-Bidang-Dakwah-KH-Cholil-Nafis-Ketua-Bidang-Infokom-Masduki-Baidlowi-Asrorun-Niam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.