Kamis, 20 November 2025

Sehat Itu Kewajiban, Puskesmas Sukamahi Gencarkan CKG dari Kampus hingga Lapas untuk Deteksi PTM

Banyak warga enggan melakukan skrining kesehatan karena takut mengetahui ada faktor risiko penyakit seperti hipertensi dan diabetes.

Dokumentasi Puskesmas Sukamahi
CEK KESEHATAN GRATIS - Puskesmas Sukamahi menggencarkan strategi jemput bola melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar masyarakat lebih proaktif melakukan deteksi dini. Dalam beberapa bulan terakhir, petugas puskesmas menyisir berbagai institusi untuk menyukseskan CKG. Mereka menyasar sekolah, kampus, acara komunitas, hingga lembaga pemasyarakatan atau lapas. 

Ringkasan Berita:
  • Kesadaran masyarakat melakukan skrining kesehatan cukup rendah
  • Padahal skrining penting untuk mendeteksi dini penyakit, seperti diabetes dan hipertensi
  • Puskesmas lakukan jemput bola untuk cek kesehatan warga

 

TRIBUNNEWS.COM – Kesadaran masyarakat Kabupaten Bekasi untuk memeriksakan kesehatan tergolong rendah. 

Banyak warga merasa sehat sehingga enggan skrining kesehatan. Sebagian lagi beralasan takut mengetahui ada faktor risiko penyakit seperti hipertensi dan diabetes.

Padahal, merujuk data Riskesdas 2018 mencatat prevalensi hipertensi di Kabupaten Bekasi mencapai 32,76 persen, dengan tingkat kebiasaan mengukur tekanan darah hanya 16,54 persen. 

Rendahnya kesadaran ini menjadi tantangan besar di tengah meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, Puskesmas Sukamahi menggencarkan strategi jemput bola melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar masyarakat lebih proaktif melakukan deteksi dini.

“Kami melakukan percepatan agar semakin banyak warga menjalani Cek Kesehatan Gratis. Harapannya, penyakit tidak menular (PTM) dapat ditemukan sejak dini,” ujar Kepala Puskesmas Sukamahi Heru Hermawan, saat berbincang dengan Tribunnews.com, baru-baru ini.

Datangi Kampus hingga Lapas

Dalam beberapa bulan terakhir, petugas puskesmas menyisir berbagai institusi untuk menyukseskan CKG. 

Mereka menyasar sekolah, kantor, kampus, acara komunitas, hingga lembaga pemasyarakatan atau lapas.

“Istilah kami outreach, langsung datang ke tempat warga,” kata Heru.

Baca juga: Pasien BPJS Kesehatan Wajib Skrining Riwayat Kesehatan Sebelum Berobat di Faskes Tingkat Pertama

Puskesmas Sukamahi membangun kemitraan dengan berbagai pihak, antara lain SD Negeri Pasirranji 01, SMK Ananda Mitra Industri, SMAN 2 Cikarang Pusat, Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB), Acara Muslimah NU, Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi hingga Lapas Kelas II Cikarang.

Sebelum pelaksanaan, puskesmas bersurat resmi kepada instansi terkait untuk memastikan kesiapan kegiatan.

Pada 3 Juli 2025, CKG digelar di Kampus ITSB dan mendapat sambutan positif dari mahasiswa, dosen, hingga pegawai kampus.

“Antusiasme cukup tinggi. Dalam sehari, sekitar 100 orang mengikuti skrining, termasuk rektor dan para dosen,” ungkap dia.

Setiap kegiatan dimulai dengan koordinasi dan surat resmi kepada instansi terkait. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved