PBNU dan Dinamika Organisasinya
Gegara Tokoh Pro-Zionis, Gus Yahya Dulu Didesak Dicopot dari MWA UI, Kini Isu Ketum PBNU Dimakzulkan
Buntut mengundang tokoh Pro-Zionis, Gus Yahya telah digoyang dari dua jabatan yang dipegangnya, yakni Ketua MWA UI dan Ketua Umum PBNU.
Pihak UI sendiri sudah memberikan respon mengenai petisi tersebut dengan menyatakan bahwa keputusan untuk mencopot atau tidaknya MWA UI hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, karena UI termasuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), dilansir Kompas.com.
2. Desakan untuk Mundur dari Ketua Umum PBNU
Terkini, Gus Yahya diminta untuk segera mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum PBNU.
Desakan agar Gus Yahya mundur dari jabatan sebagai pemimpin tertinggi kepengurusan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 tersebut berembus sejak Jumat (21/11/2025) lalu.
Tepatnya setelah beredarnya Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU tertanggal Kamis 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M.
Risalah tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Dewan Syura PBNU KH. Miftachul Akhyar selaku pemimpin rapat.
Dalam risalah ini, salah satu poin penting yang termuat adalah meminta agar KH Yahya Cholil Staquf untuk mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriah PBNU.
Apabila dalam waktu tiga hari tidak juga mengundurkan diri, maka Gus Yahya akan diberhentikan secara resmi oleh Rapat Harian Syuriah PBNU.
Menurut Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU, alasan di balik desakan Gus Yahya untuk mundur adalah mengundang narasumber yang terkait dengan jaringan Zionisme Internasional dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).
Selain itu, ada dugaan masalah tata kelola keuangan di lingkup PBNU yang mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap hukum syara', ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pasal 97-99 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama dan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang berlaku.
Desakan agar Gus Yahya dicopot dari Ketua Umum PBNU ini muncul setelah ia menjabat selama empat tahun, jelang Muktamar ke-35 Nahdlatul Ulama (NU) yang rencananya digelar di Surabaya, Jawa Timur, bertepatan dengan satu abad berdirinya NU pada 2026.
Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027 atau periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU yang digelar di gedung serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021).
Sebelumnya, pada masa khidmat 2015-2021 ia menjabat sebagai Katib 'Aam PBNU.
Terkait desakan untuk mundur dari kursi Ketua Umum PBNU ini, Gus Yahya sudah memberikan tanggapannya.
Gus Yahya menyatakan dirinya tidak sama sekali berniat atau memiliki keinginan untuk mundur dari Ketua PBNU.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.