Senin, 24 November 2025

PBNU dan Dinamika Organisasinya

Desakan agar Gus Yahya Mundur dari Ketua Umum PBNU, Rocky Gerung: Tak Sekadar Soal Tokoh Pro-Zionis

Menanggapi desakan agar Gus Yahya mundur dari Ketua Umum PBNU, Rocky Gerung menilai, polemiknya tak sekadar undangan tokoh Pro-Zionisme.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
DESAKAN UNTUK MUNDUR - Dalam foto: Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (10/10/2025). Pengamat politik Rocky Gerung turut menanggapi dinamika Nahdlatul Ulama (NU), di mana K.H Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya didesak mundur dari kursi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam) 

Hasilnya, PBNU disebut telah mendapatkan konsesi tambang batubara eks milik Bakrie Group, dalam hal ini PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan luas 26.000 hektare.

Akumulasi dalam Persaingan antar Tokoh NU

Rocky Gerung juga menduga, desakan Gus Yahya mundur dari Ketua Umum PBNU menjadi akumulasi dalam persaingan antar tokoh NU.

Namun, persaingan tersebut juga menimbulkan guncangan politik.

Terlebih dengan perbedaan pendapat antara Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) di tengah desakan mundur yang diajukan Rapat Harian Syuriah PBNU.

Gus Yahya menegaskan, tidak akan mundur dan ingin menuntaskan mandat 5 tahun jabatan Ketua Umum PBNU.

Sementara, Gus Ipul meminta agar warga NU tetap tenang, dan menilai desakan mundur tersebut hanyalah dinamika organisasi.

"Jadi, kita mulai menduga bahwa rentetan masalah ini berakumulasi sekarang di dalam persaingan antar tokoh, tetapi mendengar bahwa kasus ini kemudian menimbulkan potensi guncangan politik," tutur Rocky.

"Dan kalau kita lihat, terakhir bahwa Pak Yahya mengambil posisi untuk tidak tunduk pada semacam tekanan organisasi untuk mengundurkan diri. Sementara, Pak Saifullah Yusuf memberi sinyal bahwa oke semuanya terkendali, tenang, nanti kita atur sama-sama."

"Itu menunjukkan ada persaingan antara Yahya dan Yusuf."

PBNU TEGASKAN TAK ADA PEMAKZULAN GUS YAHYA

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Akhmad Said Asrori, menegaskan tidak ada proses pemakzulan maupun desakan pengunduran diri terhadap Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

Hal tersebut ia sampaikan seusai silaturahmi para kiai dan alim ulama di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/11/2025).

"Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu. Semua gembleng 100 persen ini," kata Said dalam jumpa pers. 

Said menuturkan, seluruh kiai dan alim ulama sepakat bahwa kepengurusan PBNU tetap berjalan hingga akhir masa jabatan. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved