Jumat, 19 September 2025

Harga Bitcoin Tembus 117 Ribu Dolar AS Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga aset kripto Bitcoin menembus level 117 ribu dolar AS setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed memangkas suku bunga

Editor: Sanusi
HO
PERGERAKAN ASET KRIPTO - Pada 19 September 2025 pagi, Bitcoin diperdagangkan pada level 117.182 dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin menembus level 117 ribu dolar AS setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Bitcoin salah satu aset kripto pertama yang diciptakan dan digunakan secara global tanpa kendali dari pemerintah atau bank sentral.

Bitcoin diperkenalkan pada tahun 2009 oleh seseorang (atau kelompok) dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Baca juga: Komunitas Kripto Dorong Inovasi Sosial Demi Keberlanjutan Industri

Pergerakan positif ini diperkuat arus dana institusional lewat ETF, yang terus memberikan dukungan positif pada Bitcoin.

Pada 19 September 2025 pagi, Bitcoin diperdagangkan pada level 117.182 dolar AS. Tantangan terdekat adalah mengubah level 117.000 dolar AS menjadi support baru yang kuat.

Jika berhasil, pasar menilai potensi Bitcoin untuk menembus 120.000 dolar AS semakin terbuka lebar.

Vice President Indodax, Antony Kusuma, menyampaikan, lonjakan ini memperlihatkan pergeseran kekuatan pasar.

“Investasi kripto, terutama Bitcoin, saat ini tidak hanya bergantung pada sentimen ritel, tetapi sudah masuk ke dalam kerangka investasi institusi global. Arus masuk ETF menjadi bukti nyata bahwa aset digital semakin diterima sebagai instrumen keuangan utama,” ujar Antony dikutip Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Perdagangan Aset Kripto Diarahkan Berkontribusi Terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Antony, investor ritel masih menunjukkan sikap hati-hati. Data on-chain mengindikasikan penurunan pada New Address Momentum, yang berarti lebih sedikit alamat baru masuk ke pasar.

“Kehati-hatian ritel ini wajar, karena volatilitas Bitcoin memang tinggi. Namun, di sisi lain, aksi dari institusi justru menjadi fondasi utama reli kali ini,” jelasnya.

“Level psikologis 120.000 dolar AS akan menjadi tonggak penting. Jika berhasil dilewati, bukan hanya kepercayaan investor yang semakin tinggi, tetapi juga potensi masuknya likuiditas baru dari institusi akan semakin besar," sambung Antony.

Meski demikian, Ia menilai arah jangka panjang Bitcoin tetap positif, khususnya di tengah perubahan kebijakan moneter global.

“Kita harus melihat gambaran besar. Penurunan suku bunga menandakan likuiditas kembali mengalir. Dalam sejarah, situasi ini selalu menjadi katalis bagi pertumbuhan aset digital,” kata Antony.

Arus masuk ke ETF Bitcoin sepanjang pekan ini mencatat tren positif, meskipun sempat melambat saat keputusan FOMC belum diumumkan.

Data ini memperkuat pandangan bahwa investor besar tidak terpengaruh gejolak jangka pendek. Antony menggarisbawahi perbedaan sikap antara investor ritel dan institusi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan