Cerita Sukses UMKM Lokal yang Usung Produk Ramah Lingkungan
Dengan memanfaatkan e-commerce, pelaku UMKM lokal ini sukses memasarkan produk ramah lingkungan yang berkualitas.
Penulis:
Yussy Maulia
Parapuan.co – Saat ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk menjaga kelestarian Bumi. Kini, banyak pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal ikut mendukung gerakan tersebut dengan mengusung berbagai inovasi produk ramah lingkungan.
Salah satunya adalah Daridiri. Usaha yang didirikan oleh perempuan bernama Betry Agrisa ini menyediakan produk perawatan diri yang dapat digunakan berulang kali (reusable), seperti pembalut kain, kapas pembersih wajah dari kain, dan sapu tangan.
“Daridiri punya misi untuk bisa menjadi produsen produk ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau untuk membantu memenuhi kebutuhan gaya hidup ramah lingkungan bagi semua orang,” ungkap Betry.
Misi lain Daridiri adalah memberdayakan lebih banyak perempuan dengan memberikan mereka kesempatan untuk bekerja. Oleh sebab itu, seluruh produk Daridiri dikerjakan secara handmade oleh kelompok ibu-ibu desa di daerah Cimande, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pertanyaan 2B yang Wajib Dipahami Pelaku UMKM sebelum Pinjam Uang ke Bank
Selain Daridiri, UMKM lokal lain yang sukses memasarkan produk ramah lingkungan adalah Pijak Bumi. Merek sepatu lokal ini menggunakan bahan alami dan daur ulang sebagai material pembuatnya.
Product Designer Pijak Bumi Wenseslaus Guantana mengatakan, setiap produk sepatu dari Pijak Bumi juga dapat didaur ulang menjadi kain atau diproduksi kembali menjadi barang-barang fungsional lain.
Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, Pijak Bumi juga menggunakan cassava bag sebagai packaging.
“Kami berharap dengan penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan ini, dapat menjadi langkah kecil masyarakat sebagai wujud peduli lingkungan,” kata Wenseslaus.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Ilustrator, Ini Rekomendasi Produk dari Brand Lokal di Tokopedia Fashion Week
Di sektor perhiasan, ada UMKM lokal Kunang Jewelry yang membuat inovasi aksesori dari sampah logam. Diketahui, sampah logam tersebut berasal dari kabel, roll mesin, dan pipa logam.
Untuk mengumpulkan sampah logam, usaha yang berbasis di Gianyar, Bali tersebut bekerja sama dengan tiga tempat pembuangan sampah (TPS) di Denpasar.
“Kami juga memanfaatkan bambu sebagai bahan dasar pengemasan yang kokoh dan fleksibel sehingga tidak memerlukan bubble wrap,” ujar pemilik bisnis Kunang Jewelry, Dian Suri Handayani.
Sumber: Parapuan
Optimalisasi Fungsi Gedung, Pemkab Bogor Manfaatkan Vivo Mall untuk Layanan Publik dan UMKM |
![]() |
---|
UMKM Jadi Kunci Transformasi Ekonomi, PKS Luncurkan Program Pendamping Nasional |
![]() |
---|
HIPPI Jabar Dorong Percepatan NIB dan Sertifikasi untuk UMKM Lokal |
![]() |
---|
Dorong Program Prioritas, Sarifah Suraidah Tekankan Penguatan Akses Pembiayaan UMKM dan Pertanian |
![]() |
---|
Aplikasi Sapa UMKM Akan Integrasikan 57 Juta Pengusaha Gurem di Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.