Sabtu, 13 September 2025

Rentosertib: Terobosan Pengobatan Fibrosis Paru Idiopatik Berkat Kecerdasan Buatan

Rentosertib menawarkan harapan baru bagi penderita fibrosis paru idiopatik (FPI), penyakit yang selama ini memiliki pilihan terapi sangat terbatas. 

|
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA/GANESHA OPERATION
RENTOSERTIB - Mengenal rentosertib, obat inovatif pertama bagi penderita fibrosis paru idiopatik (FPI). Rentosertib bukan hanya karena mekanisme kerjanya yang baru, tetapi juga karena proses penemuannya sepenuhnya mengandalkan teknologi AI generatif—sebuah tonggak sejarah dalam industri farmasi. 

Penyebab pasti IPF tidak diketahui, itulah sebabnya disebut "idiopatik". Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa di atas usia 50 tahun dan memiliki prognosis yang buruk, dengan harapan hidup rata-rata hanya 3 hingga 5 tahun setelah diagnosis. 

Pengobatan yang ada saat ini, seperti pirfenidone dan nintedanib, hanya dapat memperlambat laju perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat menghentikan atau membalikkan kerusakan paru-paru yang telah terjadi.

Kebutuhan akan terapi yang lebih efektif dan dapat memodifikasi penyakit sanggatlah mendesak.

Revolusi AI dalam Penemuan Obat

Secara tradisional, proses penemuan dan pengembangan obat adalah perjalanan yang panjang, mahal, dan seringkali tidak efisien, memakan waktu lebih dari satu dekade dengan tingkat kegagalan yang sangat tinggi.

Namun, kemajuan dalam kecerdasan buatan, khususnya AI generatif, mulai mengubah paradigma ini secara dramatis.

Insilico Medicine memanfaatkan platform AI miliknya, Pharma.AI, untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses ini. Platform ini terdiri dari beberapa mesin AI, termasuk PandaOmics untuk identifikasi target penyakit dan Chemistry42 untuk desain molekul obat.

Dalam kasus Rentosertib, Pharma.AI melakukan tugas yang luar biasa. Pertama, PandaOmics menganalisis sejumlah besar data biologis, termasuk data genomik dan proteomik dari pasien IPF, untuk mengidentifikasi target protein baru yang paling menjanjikan untuk diobati. 

Dari analisis mendalam ini, AI menunjuk pada sebuah target yang sebelumnya tidak banyak dikaitkan dengan fibrosis: Traf2- and NCK-interacting kinase (TNIK). TNIK adalah sebuah enzim yang terlibat dalam proses pensinyalan seluler yang mendorong terjadinya fibrosis.

Setelah target diidentifikasi, giliran Chemistry42 beraksi. Mesin AI generatif ini merancang puluhan ribu struktur molekul baru dari awal, dengan tujuan spesifik untuk menghambat aktivitas TNIK secara efektif dan aman. 

Dari ribuan kandidat virtual ini, AI membantu para ilmuwan untuk memilih dan mensintesis molekul yang paling menjanjikan untuk pengujian lebih lanjut. Proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun ini berhasil dipercepat secara signifikan.

Bagaimana Rentosertib Bekerja? 

Rentosertib yang memiliki formula C27H30FN7O yang merupakan turunan imidazol karboksamida. Adanya atom fluor (F), nitrogen (N), dan oksigen (O) memberikan karakteristik polar pada beberapa bagian molekul yang menyebabkan biodistribusi senyawa ini lebih baik pada target. 

Rentosertib bekerja sebagai inhibitor TNIK. Dengan menghambat enzim TNIK, obat ini secara efektif memblokir jalur pensinyalan yang memicu aktivasi miofibroblas, sel-sel utama yang bertanggung jawab atas pembentukan jaringan parut di paru-paru. 

Selain efek anti-fibrotiknya, Rentosertib juga menunjukkan potensi efek anti-inflamasi, mengatasi dua komponen kunci dalam patofisiologi IPF.

Keampuhan dan keamanan Rentosertib telah diuji melalui serangkaian uji klinis. Uji klinis Fase I pada sukarelawan sehat di Selandia Baru dan China menunjukkan bahwa obat ini aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan memiliki profil farmakokinetik (bagaimana obat diserap, didistribusikan, dan dikeluarkan oleh tubuh) yang baik.

Hasil yang lebih menggembirakan datang dari uji klinis Fase IIa, yang melibatkan pasien IPF. Studi yang dilakukan secara acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo ini menunjukkan hasil positif yang signifikan. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan