Sabtu, 13 September 2025

Rentosertib: Terobosan Pengobatan Fibrosis Paru Idiopatik Berkat Kecerdasan Buatan

Rentosertib menawarkan harapan baru bagi penderita fibrosis paru idiopatik (FPI), penyakit yang selama ini memiliki pilihan terapi sangat terbatas. 

|
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA/GANESHA OPERATION
RENTOSERTIB - Mengenal rentosertib, obat inovatif pertama bagi penderita fibrosis paru idiopatik (FPI). Rentosertib bukan hanya karena mekanisme kerjanya yang baru, tetapi juga karena proses penemuannya sepenuhnya mengandalkan teknologi AI generatif—sebuah tonggak sejarah dalam industri farmasi. 

Pasien yang menerima Rentosertib, terutama pada dosis tertinggi, menunjukkan perbaikan dalam fungsi paru-paru, yang diukur dengan Forced Vital Capacity (FVC) – volume udara maksimal yang dapat dihembuskan secara paksa. 

Selama periode 12 minggu, kelompok pasien yang menerima dosis tertinggi mengalami peningkatan rata-rata FVC, sementara kelompok plasebo justru mengalami penurunan.

Selain itu, obat ini terbukti aman dan dapat ditoleransi oleh pasien IPF. Efek samping yang paling umum dilaporkan bersifat ringan hingga sedang. 

Hasil ini tidak hanya membuktikan konsep bahwa AI dapat menemukan target dan merancang obat yang efektif, tetapi juga memberikan bukti kuat bahwa penghambatan TNIK adalah strategi terapi yang valid untuk IPF.

Prospek Rentosertib untuk Pengobatan IPF

Keberhasilan Rentosertib dalam uji klinis tahap awal merupakan sebuah kemenangan besar, tidak hanya bagi Insilico Medicine tetapi juga bagi seluruh bidang penemuan obat yang dibantu oleh AI.

Ini adalah bukti nyata bahwa AI dapat secara drastis mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk membawa obat baru dari konsep ke klinik.

Langkah selanjutnya bagi Rentosertib adalah uji klinis Fase IIb dan Fase III yang lebih besar dan berdurasi lebih panjang untuk mengkonfirmasi temuan awal ini pada populasi pasien yang lebih luas. 

Jika berhasil, Rentosertib berpotensi menjadi pengobatan standar baru untuk IPF, yang tidak hanya memperlambat penyakit tetapi mungkin juga menawarkan potensi perbaikan fungsi paru-paru. 

Perusahaan raksasa farmasi global, Sanofi, tidak ragu menyepakati lisensi eksklusif dengan Insilico Medicine pada akhir 2023.

Kesepakatan ini bernilai hingga $1,2 miliar. Tentu, ini bukti tranformasi besar yang tidak dapa dielakkan dari dunia farmasi konvensional terhadap kekuatan pendekatan yang didorong oleh AI.

Kisah Rentosertib adalah cerminan masa depan kedokteran, di mana sinergi antara kecerdasan manusia dan kekuatan komputasi AI dapat membuka jalan bagi penemuan terapi-terapi inovatif untuk penyakit-penyakit paling menantang di dunia. 

Bagi jutaan orang yang hidup dengan fibrosis paru idiopatik, masa depan itu kini terlihat sedikit lebih cerah.

Jika rentosertib akhirnya diluncurkan oleh Sanofi untuk diperjualbelikan, obat-obat baru yang ditemukan tidak akan lagi mengambil jangka 10 tahun ke atas, tetapi maksimum 5 tahun saja dengan bantuan kecerdasan buatan(*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan