Jumat, 15 Agustus 2025

Pendidikan Profesi Guru

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 Topik 3 PPG: Anda Sebagai Guru Dapat Membuat Program 

Kunci jawaban cerita reflektif modul 2 PSE topik 3 PPG 2025: Anda sebagai guru dapat membuat program yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com/Canva
JAWABAN CERITA REFLEKTIF - Grafis tentang kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiental Learning materi Gaya Belajar Peserta Didik dan Experiential Learning yang dibuat di aplikasi Canva Premium, Jumat (13/6/2025). Inilah kunci jawaban Cerita Reflektif: Anda sebagai guru dapat membuat program yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan lingkungan sekolah yang lebih positif! 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban cerita reflektif pada modul 2 PSE topik 3 Experiential Learning dalam PPG 2025: Anda sebagai guru dapat membuat program yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan lingkungan sekolah yang lebih positif!

Pertanyaan ini muncul saat bapak/ibu guru setelah selesai mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 3 Experiential Learning materi Gaya Belajar Peserta Didik dan Experiential Learning di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning ditujukan bagi bapak/ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 

Bagi bapak/ibu guru peserta PPG 2025 yang kesulitan mengerjakan Cerita Reflektif tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning materi Gaya Belajar Peserta Didik dan Experiential Learning di Ruang GTK dalam PPG 2025.

Cerita Reflektif

Anda sebagai guru dapat membuat program yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan lingkungan sekolah yang lebih positif!

Kunci Jawaban: 

Sebagai guru, saya menyadari bahwa setiap murid memiliki kebutuhan, minat, dan cara belajar yang berbeda. Untuk itu, saya mulai merancang program yang bertujuan menumbuhkan motivasi belajar dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif. 

Salah satu langkah yang saya ambil adalah dengan memberikan apresiasi sederhana kepada murid setiap harinya, baik atas usaha kecil maupun pencapaian mereka. Saya juga mengintegrasikan pembelajaran kontekstual agar materi lebih relevan dengan kehidupan mereka, serta memberikan ruang bagi murid untuk mengekspresikan perasaan dan pendapat melalui forum diskusi kelas. Selain itu, saya menjalin komunikasi aktif dengan orang tua dan guru BK agar dukungan terhadap murid dapat lebih menyeluruh. 

Lewat proses ini, saya melihat perubahan yang berarti murid menjadi lebih percaya lebih bersemangat belajar, dan suasana kelas pun menjadi lebih hangat dan inklusif. Hal ini meyakinkan saya bahwa menciptakan lingkungan belajar yang positif adalah bagian penting dad peran seorang guru. 

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG: Bagaimana Guru Dapat Mengakomodasi Mereka

Kunci Jawaban Alternatif: 

Sebagai guru, kita memiliki peran penting dalam menciptakan program yang menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan membangun lingkungan sekolah yang positif. Salah satu langkah awal adalah merancang kegiatan yang berpusat pada siswa, melibatkan mereka secara aktif, serta menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata.

Contohnya, guru dapat membuat program “Pojok Inspirasi”, yaitu sudut kelas yang menampilkan karya siswa, kutipan motivasi, dan cerita tokoh inspiratif. Program ini mendorong rasa bangga dan semangat belajar. Selain itu, guru dapat mengadakan “Proyek Mini” berbasis minat, seperti menulis cerita pendek, eksperimen sains sederhana, atau membuat vlog edukatif, di mana siswa bebas berekspresi sesuai gaya dan kekuatannya.

Untuk membangun lingkungan yang positif, guru bisa menginisiasi “Jumat Apresiasi”, yaitu waktu khusus setiap pekan untuk memberi apresiasi antar siswa atas kebaikan, kerja keras, atau kemajuan mereka, sekecil apa pun. Ini melatih empati, menghargai proses, dan mempererat hubungan antar siswa.

Kolaborasi dengan guru lain, orang tua, dan pihak sekolah juga penting. Program seperti kelas ramah anak, zona bebas bullying, atau mentoring antar siswa akan menciptakan suasana aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara utuh.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan