Jumat, 22 Agustus 2025

Pemerintah Eksplorasi Uranium di Melawi

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, memastikan pemerintah akan melanjutkan eskplorasi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pemerintah Eksplorasi Uranium di Melawi
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Aktivis Greenpeace melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Kementrian Riset dan Teknologi Indonesia, Jakarta, Senin (5/3/2012), menolak penggunaan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik di Indonesia. Aktivis yang mengenakan baju anti radiasi, masker, dan payung tersebut juga memperingati satu tahun tragedi Fukushima, sekaligus memperingatkan pemerintah Republik Indonesia tentang kemungkinan bencana Fukushima terjadi di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM,  MELAWI  - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, memastikan pemerintah akan melanjutkan eskplorasi terhadap potensi uranium yang terdapat di Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Ilir Kabupaten Melawi.

“Kita terus melakukan eksplorasi tetapi dengan tenaga ahli kita sendiri, kita ingin tahu sebarannya di mana, sebagaimana diketahui inikan tidak langsung bisa dipakai, makanya harus diproses dulu, kita akan serahkan ke ESDM, akan ditindak lanjuti seperti apa,” katanya kepada wartawan usai ramah tamah dengan masyarakat Melawi di pendopo bupati Jumat (3/5/2013) malam.

Usai ramah tamah, pada Sabtu (4/5/2013) mensristek bersama kepala batan dan jajaran Pemkab Melawi turun ke Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Ilir untuk melihat secara langsung lokasi penambangan uranium. Wilayah pertambangan berjarak sekitar 22 km dari Desa Kalan berada di atas bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.

Sebagaimana diketahui, Wilayah tersebut memiliki kandungan uranium sekitar 24 ribu ton yang setara dengan kebutuhan listrik sebesar 9.000 megawatt selama 125 tahun ke depan. Namun potensi itu telah dikeruk negara lain. Prancis disebut-sebut telah menguras kandungan uranium di Desa Kalan, Kecamatan Ella Hilir, Melawi.

“Pemerintah tidak akan melakukan kerjasama dengan luar negeri, melainkan akan mengerjakan sendiri, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi uranium yang terdapat di Desa Kalan, namun kita tidak sampai ke eskploitasi,” katanya.

 Sementara itu kepala Badan Atom Nasional Djarot S Wisnubroto, membantah adanya eskploitasi yang dilakukan oleh Prancis. Kata dia kerjasama yang dilakukan Batan bersama CEA beberapa tahun silam hanya untuk keperluan penelitian.

“Saya kira eskplorasi itu untuk lembaga semacam litbang, bukan eskplorasi yang besar, untuk untuk mengetahui seberapa besar potensi yang ada, bukan terukurnya berapa, itu yang penting, kita sampaikan kepemerintah, dan angka 24 ribu itu bukan angka yang kecil,” tegasnya.

Dikatakannya, mengatakan uranium yang terdapat di Desa Kalan tidak akan di eskploitasi, namun akan terus dilakukan eksplorasi, hal ini sebagai cadangan negara.

“Kadang-kadang kita berfikir di luar negeri murah kita kita pakai itu, jangan sampai di dalam negeri kita melakukan eskploitasi namun di luar negeri sendiri murah, nah ini yang menjadi pertimbangan kita sendiri,” katanya.

Tags
Uranium
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan