Tinggal di Rumah Reyot Nenek Ini Selalu Baca Yassin Saat Angin Bertiup Kencang
Warga Desa Melayu Tengah RT 1 Kecamatan Martapura Timur itu, harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari ia, anak dan dua cucunya.
Namun mengingat adanya kekurangan terhadap kelengkapan persyaratan yang mesti dipenuhinya.
Hingga program pemerintah tersebut pun urung kini ia dapatkan.
"Sebelumnya memang sempat diurus dan dilengkapi saat itu. Hanya satu surat saja lagi yang belum masuk, sehingga pelaksanaan bedah rumah pun batal," ujarnya.
Seiring itu, Maulida pun mengaku tak jarang kerap meneteskan air mata bila teringat batalnya bedah rumah tersebut.
Meski upaya kecil juga pernah dilakukan lewat mengikuti arisan papan kalsibot. Itupun material yang dia dapat sejak dua tahun lalu hanya nampak tersender di dinding ruang tamunya.
"Karena untuk memasangnya pun kami belum punya biaya. Jadi ya terpaksa didiamkan begitu saja," katanya.
Sedangkan Kades Melayu Tengah, Fauzi saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengaku sudah mengetahuinya.
Menurutnya, ia sebetulnya memang berniat hendak membantu memperbaiki kediaman warganya itu.
Namun mengingat penggunaan dana desa mesti harus melalui mekanisme yang tepat, sehingga ia pun tak ingin gegabah.
"Niat dan rencana memang ada. Hanya saja sebelum melaksanakannya, saat ini saya pun masih mempelajari peraturan berupa permendes dan perbup. Karena kalau menunggu bantuan pemerintah lama, kan kasian," terang Fauzi kepada Metro Banjar.(Banjarmasin Post/Abdul Ghanie)