Kisah Teuku Marc, Putra Aceh yang Jadi Anggota Parlemen di Jerman
Jika bukan karena didampingi ayahnya, nyaris tidak ada yang menyangka jika pemuda bule ini berdarah Aceh.
Editor:
Dewi Agustina
Salah satu platform dari Partai Piraten adalah memberikan hak akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, baik melalui internet maupun berbagai media lainnya.
Ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih, dan bebas dari korupsi.
Bagaimana Marc bisa menjadi anggota Dewan Kota Aachen?
"Sejak remaja dia memang aktif berorganisasi. Setelah selesai kuliah di University of Sunderland, Inggris pada tahun 2008, Marc pulang ke Aachen dan bergabung dengan teman-temannya di Piratenpartei. Ia giat berkampanye dan bergaul dengan anak-anak muda dan mahasiswa di Kota Aachen, hingga kemudian terpilih dalam pemilu tahun 2014," ungkap Teuku Hadi, menerjemahkan penjelasan anaknya yang berbicara dalam bahasa Jerman.
Lalu bagaimana pendapatnya tentang Aceh?
"Sangat luar biasa dan sangat berkesan. Budaya di Aceh sangat berbeda dengan budaya di negara-negara barat. Semua orang ramah sekali, udaranya juga sangat asri," kata Marc yang kali ini berbicara dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan oleh Munawarliza.
Marc yang masih lajang ini juga membuka peluang untuk menikah di tanah indatunya.
"Karena masih single terbuka peluang menikah di mana saja," ujarnya tertawa menanggapi pertanyaan tersebut.
Marc berada di Aceh hingga dua hari ke depan. Selama di Aceh, Marc dibawa mengunjungi sanak keluarganya, serta berkunjung ke sejumlah lokasi bersejarah.
"Agar dia tidak pernah lupa pada tanah leluhurnya," ungkap Teuku Hadi. (zainal arifin m nur)