Selasa, 12 Agustus 2025

Virus Corona

VIRAL Warga Tolak Rapid Test Corona, Tutup Jalan dan Buat Spanduk, Ketua RW: Selama Ini Aman

Video penolakan yang menjadi viral di media sosial itu terjadi di Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Bontoala.

Penulis: Nuryanti
YouTube Kompas TV
Warga di 3 kecamatan Kota Makassar menolak digelar rapid test Corona massal. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga dari tiga Kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menolak rapid test corona dari tim gugus tugas Covid-19.

Video penolakan yang menjadi viral di media sosial itu terjadi di Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Bontoala.

Dalam video tersebut, warga melakukan blokade jalan dan membuat spanduk bertuliskan penolakan.

Warga menggunakan meja kayu dan batang bambu, untuk menghalangi petugas masuk ke pemukiman.

Ketua RW 5, Rafiuddin Kasude, menyampaikan tidak ada satupun kasus positif corona di lingkungan mereka.

ketua rw 5
Ketua RW 5 yang imbau warganya santai karena tak ada kasus positif corona. (Youtube Kompas TV)

Sehingga, mereka protes digelar rapid test corona secara massal.

"Mereka menganggap rakyat dibisnisi dengan corona. Tidak ada data corona, di sini zona hijau," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (8/6/2020).

Selain itu, mereka juga khawatir pada akurasi proses rapid test yang selama ini dilakukan.

"Warga menolak untuk di-rapid test, karena selama ini aman-aman saja di sini," tegas dia.

Rafiuddin mengungkapkan, warga dari kecamatan lain juga menolak adanya rapid test corona massal.

Baca: Update Corona Global Senin 8 Juni 2020 Siang: Total 7 Juta, Sembuh 3,4 Juta, AS Catat 2 Juta Kasus

Baca: Muhammadiyah Ajak Tokoh Agama Cari Solusi Tangani Dampak Sosial Akibat Pandemi Corona

Baca: Kasus Baru Virus Corona di DKI Lampaui Jatim, Yunarto Wijaya: Ayo Perketat Perilaku Kita Sendiri

warga tolak rapid tes
Warga di Kota Makassar tutup jalan masuk agar tak ada rapid tes corona massal (Youtube Kompas TV)

Ia pun mengimbau warga di lingkungannya untuk bersikap santai, karena tak ada kasus positif corona sebelumnya.

Ketua RW ini kembali menegaskan, daerah tempat tinggalnya aman dan terkendali dari penyebaran Covid-19.

"Di pasar tadi ada (rapid test), tapi mereka menolak semua," ungkapnya.

"Saya sudah mengimbau, kita santai saja, rileks saja, karena kita pada zona hijau, aman dan terkendali di sini," imbuh Rafiuddin.

Namun, Rafiuddin tetap mengajak warganya untuk mengenakan masker saat beraktivitas.

Baca: Sejak Pandemi Corona, Anggota Komunitas Telanjang Inggris Terus Bertambah

Baca: Rahasia Risma Buat 519 Pasien Corona Sembuh dalam 5 Hari, Walkot: Kita akan Tinggi Terus Kesembuhan

Baca: Bertugas 45 Hari dalam Operasi Ketupat 2020, Kakorlantas: Anggota di Lapangan Negatif Corona

Pernyataan Warga

Dikutip dari TribunTimur.com, Sabtu (6/6/2020), warga tak percaya dengan alat rapid test corona.

"Iya tadi warga sini menolak rapid test dengan alasan kita tidak percaya terhadap alat tersebut dan virus corona," ujar warga yang tak mau disebutkan namanya itu.

Warga lainnya, Lungga menyebut, warga menolak karena kurangnya informasi dan sosialisasi dari pemerintah.

"Sebelumnya memang sudah ada info dari mulut ke mulut katanya mau ada rapid test."

"Tapi kabarnya mendadak jadi warga juga kaget dan menolak," ungkap dia.

Baca: SIM Anda Mati? Polda Metro Jaya Rencana Beri Dispensasi Pada Pengendara Selama Pandemi Corona

Baca: 32 Dokter yang Meninggal Akibat Virus Corona Ternyata Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Baca: 3 Pedagang Positif Corona, Pasar Karangayu Semarang Ditutup hingga 10 Juni

warga tolak rapid tes covid-19
Warga memasang spanduk menolak pemeriksaan Covid-19 di lorong 4 Jl Kandea III Makassar, Sabtu (6/6/2020). (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID ZULFADLI)

Dirinya mengaku sudah pernah menerima sosialisasi terkait pandemi virus corona, namun masih kurang.

"Saya berharap agar pemerintah baik itu dari kecamatan hingga RT bisa memberikan atau mensosialisasikan."

"Serta memberikan pemahaman terus terkait virus corona maupun kegunaan rapid test dan swab," jelas dia.

Baca: Jika Vaksin Corona Belum Ditemukan, Haji 2021 Hanya Setengah Kuota, Jemaah Lansia Jadi Prioritas

Baca: Update Corona di Dunia Senin 8 Juni Pagi: Total Kasus 7 Juta, Amerika Serikat Tembus 2 Juta

Baca: Jualan Online, Pendapatan Istri Zul Zivilia Drop Selama Pandemi Virus Corona

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfadli)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan