Gerak Kecil Aloe Liquid dari Gunungkidul Mengubah Banyak Hal: Kesehatan, Pendidikan, Keuangan
Alan Efendhi dengan olahan lidah buayanya menghasilkan minuman kesehatan, berdampak juga untuk masyarakat luas dari pendidikan dan keuangan
TRIBUNNEWS.COM - Di sebuah pagi yang lengang di Dusun Jeruklegi, Desa Katongan, Gunungkidul, DIY, Alan Efendhi berdiri di teras depan rumah.
Berjarak selemparan batu, terlihat embun masih melekat pada permukaan daun lidah buaya yang berbaris di pekarangannya.
Sesekali, ia meraba ujung daun, seperti memastikan bahwa tanaman-tanaman itu tumbuh dengan baik.
“Tanaman ini dulu hanya pengisi halaman. Tapi saya percaya, kalau dirawat, dia bisa membawa perubahan,” ucapnya Sabtu (15/11/2025), mengenang awal perjuangan merintis usaha.
Perubahan itu kini bukan sekadar mimpi.
Ia menjelma menjadi Aloe Liquid, minuman sehat berbahan lidah buaya yang dipermanis menggunakan stevia, tanpa gula tambahan.
Hal ini merupakan sebuah inovasi yang lahir dari tangan seorang anak desa yang pulang kampung dan memilih memulai semuanya dari nol.
Bertahun-tahun merantau di Jakarta setelah lulus SMA membuat Alan rindu akan kampung halaman. Kerinduannya pada orang tua, tanah kelahiran, dan suasana sederhana desa membuatnya mengambil keputusan besar, yakni pulang.
Namun pulang saja tidak cukup. Ada kegelisahan yang mengikutinya.
Misalnya timbul pertanyaan ‘Apa yang bisa ia lakukan untuk tetap tinggal? Bagaimana caranya hidup dan bermanfaat di tanah kelahirannya sendiri?’
Gunungkidul bukan wilayah subur. Tanah karst yang kering seringkali membuat warga bergantung pada tanaman tahan cuaca ekstrem. Dari situlah mata Alan tertuju pada lidah buaya.
Baca juga: Lidah Buaya Disebut Bisa Hilangkan Gatal, Dokter Ingatkan Baik Buruknya
Ia mulai menanam 500 bibit jenis sinensis barker, varietas yang cocok untuk olahan minuman. Banyak orang meragukan pilihannya.
“Lidah buaya itu mau dijual ke mana?” begitu komentar yang ia dengar.
Namun Alan percaya, tanaman yang tahan panas dan mudah dirawat ini punya prospek.
“Saya memulai bukan karena sudah tahu hasil akhirnya. Saya mulai karena saya yakin bisa belajar,” ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Petani-lidah-buaya-dan-Alan-Efendhi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.