Minggu, 14 September 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Update Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Polisi Temukan Tiga Wanita Jadi Korban

Pihak kepolisian berhasil mengungkap jenis kelamin sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari

Editor: Daryono
TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian mengungkap jenis kelamin sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari (45) atau Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kanit 3 Satreskrim Polresta Banjarnegara, Iptu Imam Santoso mengatakan, dari sembilan korban yang ditemukan di hari kedua pencarian, tiga di antaranya perempuan.

"Enam jenazah laki-laki dan tiga wanita," ungkap Imam.

Hal tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan tim forensik.

Ia juga menambahkan, jenazah-jenazah tersebut sudah dimakamkan di pemakaman umum di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara atau di desa tempat jenazah ditemukan.

Jenazah dikuburkan dalam tiga liang lahat.

Sedangkan satu korban yang ditemukan pertama kali dimakamkan keluarga di Sukabumi.

Baca juga: Fakta Dukun Sadis di Banjarnegara: Korban Diajak Ritual sebelum Eksekusi, Partner Digaji Rp5-10 Juta

"(Sembilan jenazah dimakamkan di Balun) karena yang paling dekat dengan TKP, yang satu dibawa ke Sukabumi."

"Yang lain belum dapat teridentifikasi, hanya jenis kelamin saja," jelasnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Lalu Selasa (4/4/2023) kemarin, pihak kepolisian berhasil menemukan dua jenazah korban lagi.

Ini berarti, total ada 12 jenazah yang sudah ditemukan dalam kasus tersebut.

Dibunuh di Kebun

Tohari menceritakan, sebelum ia membunuh, korban akan diajak ritual di lahan pertanian milik pelaku.

Ritual dimulai pukul 19.30 WIB.

"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Ia mengajak para korban ke lokasi ritual dengan menggunakan kendaraan tersangka.

Hal tersebut untuk meninggalkan jejak.

Sosok Slamet Tohari atau mbah slamet Dukun Pengganda Uang dan Pencabut Nyawa dari Banjarnegara
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orang tua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet Beraksi Sejak Dua Tahun Lalu

"Jadi, (korban) ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," kata dia.

Korban lalu diberikan minuman yang sudah dicampuri potasium dan obat penenang.

Setelah korban meminum cairan tersebut, kata Tohari, korban hanya muntah sedikit.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya.

Tohari lantas menguburkan korban setelah dipastikan benar-benar mati.

"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.

Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar hutang. 

Selain untuk membayar hutang, kata Tohari, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan