Minggu, 28 September 2025

Penyebab Mahasiswa ITB Tewas saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Pasak Mendarat di Bagian Fatal Tubuh

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof Tatacipta Dirgantara, membenarkan kejadian tersebut.

Twittter ITB
Muhammad Rasyid Ghifary mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021, meninggal dunia saat melaksanakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) membuat pesawat tanpa awak yang diuji coba di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Selasa 6 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Rasyid Ghifary mengalami nasib tragis saat melakukan uji coba pesawat tanpa awak.

Mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021 itu tewas dalam peristiwa uji coba pesawat tanpa awak.

Kejadian itu terjadi pada Selasa (6/6/2023), di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terkena Pasak, Mahasiswa ITB Tewas Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof Tatacipta Dirgantara, membenarkan kejadian tersebut.

Tata menjelaskan, korban bernama Muhammad Rasyid Ghifary, mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021, tewas saat melakukan uji coba pesawat tanpa awak di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6/2023).

Korban meninggal setelah terkena pasak yang digunakan untuk melontarkan pesawat berbobot delapan kilogram.

"Mereka buat pesawat tanpa awak, diuji coba di Lanud Sulaiman, tim mahasiswa semua," ujar Tata, saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).

Kronologi Kejadian

Menurut Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, korban meninggal setelah terkena pasak yang digunakan untuk melontarkan pesawat berbobot delapan kilogram.

Baca juga: ITB Buka Lowongan Kerja Dosen Tidak Tetap, Simak Syarat dan Besaran Gajinya

"Mereka buat pesawat tanpa awak diuji coba di Lanud Sulaiman, tim mahasiswa semua," ujar Tata, saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).

Menurutnya, uji coba itu dilakukan dengan menyiapkan pelontar pesawat berukuran besar seperti ketapel yang ditancapkan ke tanah.

Namun, saat itu kondisi tanahnya lembek karena habis diguyur hujan.

"Biasanya pelontarnya ditancapkan ke tanah, pasaknya ke tanah. Karet ditarik (saat) pesawat dicantolkan dan diterbangkan. Waktu sedang ditarik pasaknya tercabut karena tanahnya lembek bekas hujan," katanya.

Saat almarhum dan rekan-rekannya menarik pelontar, kata dia, pasak yang dipasang tercabut dan mengenai bagian tubuh Rasyid.

"Ketapel gede ditarik beberapa orang, dia (almarhum) narik, pasak kecabut mental kena ke korban. Pas kena ke lokasi yang fatal bagian leher belakang," ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan