Duduk Perkara Gibran Semprot Twitter Pemkot Solo, Kesal Jawaban Admin Tak Solutif
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, membeberkan alasannya memarahi akun Twitter Pemkot Solo. Kesal karena jawaban Admin tak solutif.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka, meluapkan kekesalannya terhadap akun Twitter Pemerintah Kota Solo, Rabu (19/7/2023).
Hal ini bermula saat seorang warga mengeluhkan soal jam operasional pelayanan publik untuk mengurus surat-surat.
Akun bernama @Msidiqprasetyo, Jumat (14/7/2023), mengaku bingung menentukan waktu untuk mengurus surat-surat yang ia perlukan.
Pasalnya, sebagai pekerja, ia hanya memiliki waktu luang pada hari Jumat.
Sementara, pelayanan publik pada Jumat hanya buka setengah hari.
Baca juga: Saat Gibran Bereaksi Keras ke Akun Twitter Pemkot Solo: Aku Tidak Senang Caramu Jawab Keluhan Warga
Setelahnya, saat ia libur di hari Sabtu dan Minggu, pelayanan publik juga libur.
"Bagaimana ya, Mas? Ngurus surat-surat buat pegawai karyawan. Sabtu, Minggu, libur. Jumat tutup jam 11.00.
Bingung ini mau ngurus kapan lagi, Senin sampai Jumat masih bekerja. Hari Jumat agak longgar, malah tutup. @gibran_tweet @PEMKOT_SOLO," cuit @Msidiqprasetyo, dikutip Tribunnews.com.
Lima hari setelah @Msidiqprasetyo mencuitkan keluhannya, Pemkot Solo baru merespons.
Admin Pemkot Solo mencantumkan jam operasional pelayanan publik menurut penjeleasan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah.
"Selamat pagi, berikut respons Bagian Organisasi," balas admin Pemkot Solo seraya mencantumkan tangkapan layar soal jam pelayanan publik.
Dalam penjelasan itu, dikatakan jam pelayanan publik pada Senin-Kamis dibuka mulai 07.15 sampai 16.00 WIB.
Sementara, untuk hari Jumat, buka mulai pukul 07.00 sampai 11.30 WIB.
Di penjelasan itu juga, diterangkan jam pelayanan publik menyesuaikan Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2016 tentang Hari dan Jam Kerja Pegawai ASN di Lingkungan Pemkot Surakarta.
Mengetahui balasan admin Pemkot Solo tersebut, Gibran Rakabuming Raka mengaku kecewa.
Ia lantas langsung meluapkan kekesalannya dengan meng-quote cuitan akun Pemkot Solo.
Gibran mengaku tak suka melihat cara admin Twitter Pemkot Solo menjawab keluhan warga yang dinilainya tidak solutif.
"Aku ra seneng coromu jawab keluhan warga. Ra solutif blas. Wes tak urus dewe wae.
(Aku nggak suka caramu menjawab keluhan warga. Nggak solutif sama sekali. Aku urus sendiri saja)" cuit Gibran.

Baca juga: Gibran Kembali Ingatkan Relawan Belum Cukup Umur Jadi Cawapres
Saat ditemui TribunSolo.com, Gibran membeberkan alasannya marah pada admin Twitter Pemkot Solo.
Ia menilai, sebagai ASN hendaknya bisa memberi solusi yang tepat bagi masyarakat tanpa harus mencantumkan aturan mengenai jam operasional pelayanan publik.
Menurutnya, warga sudah mengetahui kapan jam operasional pelayanan publik.
Namun, kata Gibran, yang diinginkan oleh warga adalah solusi mengenai bagaimana bisa mengurus surat-surat penting tanpa harus mengganggu jam kerja mereka.
"Ini bukan masalah siapa yang menjawab, tapi kalau bisa jika ada warga yang kesulitan langsung memberikan solusi."
"Tidak perlu memaparkan pasal yang panjang sekali. Orangnya sudah paham jam operasional kita kapan, orangnya itu pingin solusi," ungkap Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (20/7/2023).
"Solusinya bagaimana? Ya kalau orangnya cuma bisa di luar jam kerja Pemkot, otomatis kita harus mengalah."
"Ketemuan di luar jam kantor, atau ketemuan di mana, atau jemput bola," pungkasnya.
Gibran Ingatkan Gaji ASN Berasal dari Pajak Warga
Terkait balasan admin Twitter Pemkot Solo terhadap warganya, Gibran Rakabuming Raka memberi peringatan.
Ia mengingatkan kepada anak buahnya bahwa gaji mereka berasal dari pajak rakyat.
Karena itu, menurut Gibran, ASN seharusnya bisa fleksibel untuk membantu dan mempermudah urusan warga.
Terlebih, jika aturan yang berlaku membuat warga merasa kesulitan.
"Saya tahu kok semua di sini ada aturan, tapi kalau aturan itu menyulitkan warga ya mbok rodo fleksibel (agak fleksibel)" ujar Gibran, Kamis, dilansir TribunSolo.com.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Putih Hitam, Gibran: Juventus
"Wong kita di sini digaji dari pajak warga. Jadi warga itu harus dinomorsatukan," imbuhnya.
Ia pun memberikan contoh langkah yang diambil Camat Banjarsari, Beni Supartono Putra.
Beni, kata Gibran, telah meluncurkan aplikasi online berisi big data tentang perancangan program kegiatan maupun terhadap masyarakat.
Diketahui, aplikasi itu bernama Mbak Sri Cantik.
"Tadi pagi kan di tempatnya Pak Beni Camat juga beberapa kelurahan juga langsung antar jemput juga."
"Warga itu dilayani secara maksimal, tidak malah 'Ya bisanya jam segini, Bapak, Ibu. Kalau nggak, ya datang besok'."
"Nah, itu tidak memberikan solusi," beber Gibran.
Sudah Diurus Sendiri

Terkait keluhan akun @Msidiqprasetyo yang ditanggapi akun Pemkot Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah menyelesaikannya sendiri.
"Wis tak rampungne, solusine yo dirampungne. (Sudah aku selesaikan, solusinya ya diselesaikan)" kata Gibran.
Tak hanya itu, Gibran juga mencontohkan apabila memberi solusi harus yang bisa menyelesaikan keluhan.
Bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban untuk menjawab.
"Misale, kowe luwe. Mas, aku luwe. (Misalnya, kamu lapar. Mas, aku lapar nih). Nih makanan, dah gitu lho (solusinya)" ujarnya.
"Ora, Mas aku luwe. Yen luwe karena lapar, makane kalau luwe harus makan nasi. (Bukan kok, Mas aku lapar. Kalau lapar, makanya harus makan nasi)."
Baca juga: 3 Kader PDIP yang Dipanggil karena Bertemu Prabowo, Ada Gibran hingga Budiman Sudjatmiko
"Kan ra ngerampungne luwene, malah dikei pasal-pasal. (Kan nggak menyelesaikan laparnya, malah dikasih pasal-pasal)" imbuhnya.
Gibran berpendapat, inti dari permasalahan tersebut adalah pelayanan publik yang tak bisa melayani di luar jam operasional.
Karena itu, ia meminta supaya ASN bisa lebih aktif dan fleksibel untuk membantu warga.
"Kan bisa melayani di luar jam kerja, misalnya Go Send atau ketemuan langsung."
"Tidak langsung menjawab, saya pulang jam segini, besok aja. Memberikan pasal-pasal tidak menyelesaikan masalah," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Andreas Chris)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.