Sabtu, 23 Agustus 2025

22 Warga Garut Korban Penipuan Umrah Bodong Jatuh Pingsan di Terminal: Sebagian Ada yang Jual Tanah

Di antara puluhan korban bahkan ada yang harus menjual tanah hingga harus meminjam uang agar bisa berangkat ke tanah suci.

Penulis: Erik S
Tangkapan layar
Seorang ibu jemaah umrah asal Garut pingsan setelah menjadi korban penipuan. Videonya viral di media sosial. Sebanyak 22 orang menjadi korban penipuan ibadah umrah 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Satu per satu rombongan jemaah umrah berjatuhan hingga tidak sadarkan diri saaat tiba di Terminal Garut, Jawa Barat.

22 orang warga Garut diketahui menjadi korban penipuan umrah. Mereka hanya diinapkan di hotel di Jakarta selama beberapa hari.

Baca juga: Puluhan Warga Garut Dijanjikan Umrah, Ternyata Hanya Diajak Jalan-jalan di Jakarta

Ede Sukmani, seorang korban mengatakan mereka sangat sedih.

"Tak terbayang, saat itu sangat tertekan dan sedih. Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami oleh jemaah," ungkap Ede saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Korban merupakan warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Video kedatangan puluhan jemaah tadi di Garut sempat viral di media sosial setelah mereka terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta.

Ede menceritakan, kejadian memilukan itu berawal dari tawaran dari Dani (40), warga Cileunyi, Bandung.

Dani menawarkan promo umrah khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada Juni 2023.

"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu. Saat itu saya tawarkan kepada Ustaz Entis," ujar Ede.

Seiring berjalannya waktu, Dani menjalin komunikasi dengan ustaz tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustaz yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

Baca juga: Jumlah Jemaah Haji dan Umrah Terus Meningkat, Pasar Oleh-oleh Miliki Potensi Berkembang

"Kalau jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai Rp 30 juta. Kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ucapnya.

Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umrah tersebut pada 21 November. Mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam. Kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan