Kamis, 11 September 2025

Ibu Hamil di Luwu Ditandu Warga Sejauh 5 Km, Lewati Bukit dan Hutan Sagu untuk Melahirkan di Klinik

Seorang ibu hamil di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa ditandu warga untuk menuju ke klinik bersalin, Selasa (11/6/2024).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Suci BangunDS
KOMPAS.COM/MUH. AMRAN AMIR
Seorang ibu yang hendak melahirkan di Dusun Pambulungan, Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Selasa (11/6/2024) lalu terpaksa harus ditandu oleh warga menuju klinik bersalin lantaran akses jalan belum memadai. 

Diakui Naccin, kondisi infrastruktur kurang mendapat perhatian Pemda Luwu.

Sebab, akses jalan bahkan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

Selama ini, kata dia, jalan Dusun Pambulangan dibuat atas inisiatif pemerintah desa.

Kendati demikian, akses jalan tersebut hanya dalam bentuk jalan tanah.

"Saya tidak tahu kenapa pemerintah tidak memperhatikan kampung ini. Padahal kami selalu mengusulkan ke dusun, desa bahkan ke kecamatan," tandas Naccin.

Baca juga: Viral Tulisan Petugas Haji Pungut Tarif Kursi Roda ke Jemaah, Jubir Kementerian Agama: Itu Fitnah

Terpisah, istri Camata Walenrang Utara, Herlina mengaku, jembatan biasa dilalui mobil saat ini roboh karena dilewati kendaraan roda empat.

"Baru-baru ini ada orang meninggal, dia lewat situ. Lewat Desa Limbong kemudian terus saja dapat jembatan langsung tembus Dusun Pambulangan. Cuman lewat alat berat, jadi roboh jembatan," katanya.

Herlina membenarkan, akses jalan menuju rumah ibu hamil tersebut hanya bisa dilalui roda dua.

"Prihatin ki juga. Karena di situ memang masih tanah. Belum ada pengerasan pakai kerikil. Jalanan kebun, jadi kalau hujan, becek juga," ucapnya.

Serba terbatas

Mengutip Kompas.com, warga bernama Winda (30) mengatakan, tak hanya akses jalan yang membutuhkan perhatian.

Namun, jaringan komunikasi dan listrik di dusun tersebut belum tersedia sehingga warga kesulitan untuk melakukan aksesibilitas.

“Untuk jaringan komunikasi menggunakan telepon seluler itu belum ada, tidak ada jaringan. Anak-anak sekolah atau mahasiswa kalau mengerjakan tugas berhubungan dengan internet harus ke atas buklit mencari jaringan,” terang Winda.

Dia menambahkan, listrik yang ada saat ini hanya mengandalkan listrik dari turbin atau tenaga mikrohydro.

Namun, meski demikian belum bisa memenuhi kebutuhan elektronik warga.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan